Unhas TV berkerja sama dengan Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) dalam menggelar diskusi yang bertajuk “Refleksi 25 Tahun Reformasi”. Diskusi ini bertempat di Studio Utama Unhas TV, Gedung Science Techno, Kamis (18/5).
Berbagai tamu turut hadir menjadi pembicara, di antaranya Presidium Nasional PENA 98 Hasbi Lodang, Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli, Aktivis 98 AMPD, Akbar Endra, dan Dr Sawedi Muhammad. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Direktur Utama Unhas TV, Dr Supratman.
Pada kesempatannya, Direktur Utama Unhas TV Supratman menyampaikan bahwa reformasi 98 adalah sebuah gerakan yang merupakan cetusan jiwa dan batin masyarakat Indonesia, dan berbagai narasumber yang hadir pada diskusi ini adalah para pelaku sejarah dari peristiwa tersebut.
“Para narasumber yang hadir hari ini menjadi pelaku sejarah dan sekaligus sekarang ini masih terus mengawal spirit dari reformasi 98,” ujar Supratman.
Dalam kesempatannya, Presidium Nasional PENA 98, Hasbi Lodang mengungkapkan, reformasi 98 menjadi akumulasi kemarahan yang luar biasa dari seluruh elemen rakyat Indonesia, ketika itu sudah sangat memuncak dan dibuktikan dengan jatuhnya rezim orde baru.
“Apa yang menjadi harapan dan cita-cita kita dalam perjalanan reformasi tentu itu bukan satu hal langkah yang mudah. Kita selalu berusaha untuk mengkonsolidasikan para mahasiswa dengan membentuk kelompok-kelompok diskusi yang memang muncul dari kesadaran bersama,” tutur pria itu.
Lebih lanjut, pria yang kerap disapa Bung Hasbi itu, mengungkapkan jika ia bersama para aktivis mahasiswa yang lain di Makassar bersepakat untuk membentuk suatu aliansi mahasiswa yang bernama Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi.
“Ini memang kelompok kecil tapi dengan kelompok ini kelompok diskusi ini yang tiap malam kita selalu melakukan kajian evaluasi terhadap jalannya pemerintahan ketika itu, ternyata kita mengambil kesimpulan bahwa kita harus melawan orde baru,” pungkas Hasbi.
Mario Farrasda