Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Seminar Kesehatan Forum Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (Skefokesmas) dengan tema “Holistic Approaches to Prevention: Integrating Primary, Secondary, and Tertiary Pervention.” Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Prof Dr Amiruddin FK Unhas, Sabtu (19/08).
Hadir sebagai narasumber, Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Unhas, Dr Syamsuar Manyullei SKM MKes MSc PH.
Pada kesempatannya, ia menjelaskan tentang sejarah ilmu Kesmas yang berawal pada abad ke-19. Pada masa ini, teknologi dan pengetahuan belum berkembang sehingga orang-orang zaman dahulu mengira penyakit itu adalah sebuah kutukan.
“Jadi kalau masih ada yang berpikir kalau penyakit itu lebih banyak disebabkan karena guna-guna berarti pemikirannya masih kuno,” ucap Syamsuar.
Saymsuar melanjutkan pada awal abad modern, hadir Bapak Epidemiologi bernama John Snow sekaligus pakar anestesi dan memiliki banyak pengalaman tentang mikrobiologi. Bertepatan dengan itu pula, muncul penyakit kolera di Inggris yang disebabkan oleh kuman bakteri dari air.
“Zaman dahulu kala di London, masyarakat minum air sumur yang tercemar dengan ecoli sehingga mereka menderita penyakit kolera dan diare,” ujar Syamsuar.
Kajian mengenai mikrobiologi akhirnya mengalami perkembangan saat masuk abad ke-20. Pada masa ini juga, pemikiran tentang penyakit yang disebabkan oleh bahan-bahan penyakit menular dan tidak menular juga sudah mulai berkembang.
“Di abad ke-20 kita sudah masuk pada era vaksin dan di abad ke-21 kita sudah masuk di era teknologi digital. Baru-baru ini juga kita sudah menghadapi pandemi,” ungkap Syamsiar.
Terkait sejarah Kesmas, tema seminar kali ini yang membahas tentang upaya-upaya tingkat pencegahan menjadi sangat penting untuk dipelajari.
Jum Nabillah