Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI) Jenderal TNI (Purn) Dr Sjafrie Sjamsoeddin MBA hadir di Universitas Hasanuddin (Unhas). Kedatangnnya untuk menghadiri kuliah umum yang digelar Unhas di Baruga AP Pettarani, Selasa (09/12).
Saat ditemui awak media, pria yang akrab disapa Sjafri itu mengatakan generasi muda negara Indonesia haruslah mampu mengambil resiko dan terobosan. Di samping itu, para generasi harus memiliki landasan pengetahuan dan integritas.
“Mereka harus loyal kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45,” ujarnya
Ajudan Pribadi Presiden Soeharto itu menyampaikan kontribusi Kemenhan terhadap bencana banjir yang menimpa Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar). Ia menekankan bahwa TNI adalah bagian dari sistem penanggulangan bencana alam. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah mengambil sikap terhadap bencana banjir ini.
Lebih lanjut, ia menyampaikan negara ini mempunyai kemampuan peralatan untuk mengangkut logistik baik dari darat, laut, dan udara. Selain itu, kita mempunyai logistik, obat-obatan yang cukup dan tenaga medis yang sangat mampu memberi bantuan yang berasal dari kampus-kampus di Indonesia salah satunya Unhas.
Pada kesempatan yang sama Ia juga meluruskan mengenai Isu Gubernur Aceh sempat meminta bantuan asing. Menurutnya, ini adalah bantuan personal bukan mewakili negara tersebut. Penanggulangan bencana yang ada di Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, serta Aceh itu ditanggulangi secara mandiri.
ementara itu, saat ditanya mengenai Bandara Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang disebut tidak dapat diawasi negara, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi. Selain itu, memastikan seluruh sistem berada dalam pengawasan pemangku kepentingan terkait.
“Alhamdulillah, hingga hari ini seluruh sistem telah dijaga oleh subsistem masing-masing,” jelasnya.
Fitriani Andini
