Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon hadir sebagai pembicara utama dalam Bincang Budaya bertajuk “Pemertahanan Kebudayaan dalam Era Globalisasi” yang digelar oleh Universitas Hasanuddin (Unhas) di Ruang Rapat Senat, Rektorat Unhas, Rabu (15/01).
Fadli Zon menjelaskan bahwa Indonesia memiliki salah satu jejak peradaban tertua di dunia, yang dibuktikan dengan penemuan fosil Pithecanthropus Erectus dan lukisan purba di Sulawesi Selatan. Lukisan purba yang ditemukan di Leang Karampuang diperkirakan berusia 51.200 tahun, jauh lebih tua dibandingkan Piramida Giza yang berusia sekitar 5.000 tahun.
“Sebanyak 50 hingga 60 persen fosil Homo Erectus dan Pithecanthropus Erectus yang ditemukan di dunia berasal dari Indonesia,” terang Fadli.
Fadli juga menekankan Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dengan tingkat keragaman yang disebutnya sebagai mega diversity.
“Keragaman dan ekspresi budaya kita mencakup 718 bahasa daerah dan 1.340 kelompok etnis,” tambahnya.
Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu menjelaskan bahwa Kementerian Kebudayaan telah merumuskan tiga pilar utama kebijakan, yaitu: Perlindungan kebudayaan dan tradisi, Pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan, serta Diplomasi dan promosi kebudayaan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah pendaftaran warisan budaya tak benda milik Indonesia ke UNESCO, yang hingga kini telah mencapai 16 warisan. Program repatriasi juga sedang dijalankan untuk mengembalikan benda-benda budaya Indonesia yang dibawa ke luar negeri pada masa kolonial.
“Budaya ini adalah kekayaan nasional kita, yang nilainya tidak kalah penting dibandingkan batu bara, nikel, dan emas,” tegas Fadli.
Adrian