Kepemimpinan Rektor dalam perguruan tinggi, sangat menentukan arah universitas yang dipimpinnya. Ini membuat pemilihan rektor menjadi hal yang cukup menarik perhatian.
Pemilihan rektor Unhas yang kini tengah memasuki tahapan pemilihan Rektor di Majelis Wali Amanat (MWA), setelah Senat Akademik Unhas melakukan penyaringan.
Senat Akademik Unhas menggelar Sidang Paripurna dalam Rangka Penyaringan Bakal Calon Rektor Unhas Periode 2022-2026. Acara ini berisi dua agenda utama, yakni pemaparan visi dan misi Bakal Calon Rektor dihadapan anggota Senat Akademik di Baruga AP. Pettarani, Unhas Tamalanrea, Selasa (14/11), pukul 08.30 Wita.
Penyampaikan kertas kerja kedelapan Bakal Calon Rektor, akan ditanggapi oleh para panelis yakni Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), sekaligus Dosen Institut Teknologi Bandung, Prof Dr Satrio Soemantri Brodjonegoro.
Guru Besar Administrasi Publik FISIP Universitas Hasanuddin, Prof Deddy T. Tikson, M.Sc, Ph.D, dan Board of Director PT. Bio Farma, Dr Rahman Roestan, S.Si, Apt. MBA.
Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pemungutan suara oleh anggota Senat Akademik untuk memilih tiga orang calon Rektor Unhas. Ketiga nama ini, selanjutkan akan diserahkan ke MWA. MWA akan melanjutkan proses pemilihan Rektor Unhas pada 27 Januari 2022.
Bila melakukan pemungutan suara, maka akan melibatkan anggota MWA yang terdiri dari 19 orang, di mana satu orang mempunyai satu suara dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi mempunyai suara 35 persen. Dan sesuai dengan aturan pemilihan Rektor Unhas Nomor 1/UN4.0/2021, Ketua SA dan Rektor tidak memiliki hak suara. Maka total yang akan memilih yakni 17 orang. Selanjutnya, Rektor yang terpilih akan dilantik pada 28 April 2022.
Hasil Penyaringan Bakal Calon Rektor Unhas Periode 2022 – 2026 oleh 82 anggota Senat Akademik Unhas memberikan suara. Namun, ada 1 suara tidak sah atau batal pada proses pemungutan tersebut. Hasil pemilihan berdasarkan nomor urut Bakal Calon Rektor.
- Prof Dr Farida Patittingi, SH., M.Hum (memperoleh 11 suara)
- Prof Dr Indriyanti Sudirman, SE, M.Si (memperoleh 2 suara)
- Prof Dr Armin Arsyad, M.Si (memperoleh 1 suara)
- Prof Ir Sumbangan Baja, M.Phil, Ph.D (memperoleh 9 suara)
- Prof Dr Ir Muhammad Restu, MP (memperoleh 1 suara)
- Prof dr Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT(K), MARS (memperoleh 7 suara)
- Prof dr Budu, Ph.D, Sp.M(K), M.MedEd (memperoleh 29 suara)
- Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa, M.Sc (memperoleh 21 suara)
Proses penyaringan yang dihadiri oleh Ketua Senat Akademik Unhas, Prof. Dr. Dadang S. Achmad, Ketua Panitia Penyaringan Bakal Calon Rektor Unhas, Prof Dr dr Nurpudji Astuti Daud, MPH, Sp.GK(K).
Menurut Prof Puji, tahapan penyaringan ini merupakan puncak dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. “tahapan yang akan menghasilkan 3 orang calon rektor untuk diserahkan kepada MWA,” katanya.
Berdasarkan hasil pemungutan suara terbanyak, maka dari 8 Bakal Calon sebanyak 3 orang yang terpilih sebagai Calon Rektor Unhas Periode 2022 – 2026 yakni.
- Prof dr Budu, Ph.D, Sp.M(K), M.MedEd
- Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa, M.Sc
- Prof Dr Farida Patittingi, SH., M.Hum
Waktu pemaparan kerta kerja, Prof dr Budu, Ph.D, mengusung 4 pilar yakni berangkat dari Indikator Kinerja Utama Kemendikbudristek, kemudian Rencana Pengembangan Unhas 2030, Status Unhas sebagai PTN-BH, dan Unhas menuju World Class University.
Keempat pilar ini bila disinkronkan maka ada tiga program pokok yang akan dilakukan dalam pengembangan Unhas 2022-2026 yakni Unipreneurship, Humaniversity dan Catch-WCU.
Dalam menerapkan pokok pikiran itu, Prof Budu menyiapkan 7 program kerja strategis. Pertama Unhas berwirausaha, dengan mengembangkan pusat bahasa, pelatihan advokasi hukum, e-marketing, desain komunikasi visual, mitigasi bencana.
Kedua, Unhas mengajar, program pengembangan SDM unggul, seperti pengembangan pusat pelatihan tenaga pendidik dan kependidikan. Ketigan, Unhas meneliti, pengembangan riset to Catch-WCU. Keempat, Unhas mengabdi, program penguatan fungsi humaniversity.
Kelima, Unhas menata, program pengembangan tata kelola kampus modern, dan ramah lingkungan.
“Seperti penetapan status Fakultas Teknologi Pertaniian dan Pemekaran Fakultas Teknik atau Pembentukan Institut Teknologi Sultan Hasanuddin,” ucap Dekan Fakultas Kedokteraan ini.
Keenam, Unhas Go-Digital, pengembangan sistem digitalisasi, dan ketujuh, Unhas berprestasi, pengembangan penelitian kerjasama mahasiswa-dosen.
Lain hal, dalam pemaparan kertas kerja Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa menyampaikan Visi kepemimpinan Unhas Mandiri dan Modern dalam mewujudkan kemanfaatan lokal dan disegani dunia.
Dengan 8 program prioritas, yakni (1) pendidikan dan luaran, (2) Penelitian dan Publikasi, (3) Hilirisasi dan Pengabdian Masyarakat, (4) Comprehensive dan Integrated IT, (5) Kampus Modern dan Ramah Lingkungan, (6) SDM (Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa), ( 7) Kelembagaan Unhas PTN-BH yang adaptive dan mandiri, (8) Reputasi Unhas; Unggul pada level Nasional.
Untuk poin ketujuh, ada tiga hal yang akan dikembangkan seperti Pengembangan Badan Kerja Sama Ventura, Pengembangan Dana Abadi Unhas, dan Penguatan Kelembagaan.
Dosen yang biasa dipanggil Prof JJ ini, akan memperluas dan memperkuat kolaborasi riset dan inovasi internasional; misalnya minimal 50 persen Unhas berinteraksi dengan universitas yang masuk 100 besar QS-rangk by subject.
Memperkuat jaringan alumni untuk meningkatkan Employer Reputation, Memperbaiki Faculty Student Ratio. Dan menyelenggarakan berbagai kegiatan internasional.
Selain itu, Prof Dr Farida Patittingi, dalam kesempatannya menyampaikan tantangan Khusus bagi Unhas kedepannya. Dari kemandirian tata kelola berbasis GUG, Merdeka Belajar Kampus Merdeka, World Class University, hingga Communiversity dan Humaniversity,
Dekan Fakultas Hukum ini, mengusung 4 misi, yakni 1. Pembelajaran berkualitas, 2, Hilirisasi riset, 3. tata kelola e-academia, dan 4. Kesejahteraan.
Dalam mewujudkan keempat misi tersebut, ada 7 program kerja yang akan dilakukan di antaranya. Meningkatkan mutu lulusan melalui proses pembelajaran berkualitas, yang didukung oleh sarana pembelajaran dan laboratorium yang berstandar internasional,
Kedua, Hilirisasi hasil penelitian dari output publikasi menjadi produk atau karya prototype yang berbasis keunggulan Benua Maritim Indonesia (BMI). Ketiga, Peningkatan tata kelola kelembagaan dan sumber daya yang berbasis e-academia.
Keempat, Optimalisasi budaya akademik yang berbasis spritualitas dan etika dalam mendukung peningkatan soft skill mahasiswa. Dan kelima, Peningkatan pendapatan usaha dengan revitalisasi PT Inovasi Benua Maritim sebagai holding company pada semua unit usaha untuk kesejahteraan dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan.
Sal