Aliansi Akademisi Indonesia Peduli Integritas Akademik melakukan seruan untuk menghentikan proses pengangkatan guru besar yang melanggar etika dan merusak pendidikan tinggi di Indonesia.
Dikutip dari Liputan Investigasi Majalah Tempo edisi Minggu, 7 Juli 2024, terjadi banyak kasus pengajuan guru besar yang terindikasi melanggar etika akademik secara serius.
Salah satu dari 14 dosen Unhas yang mendukung seruan ini, Meta Sekar Puji Astuti SS MA PhD mengatakan, perlu untuk berpartisipasi dalam melakukan kebaikan demi pendidikan.
“Sebenarnya pendidikan tidak perlu terlalu banyak dibungkus dengan permasalahan atau perbuatan semacam itu,” ujarnya, Rabu (24/07).
Meta beranggapan, lembaga pendidikan mestinya memberikan contoh yang baik kepada mahasiswa maupun masyarakat.
Dosen Sastra Jepang tersebut merasa bahwa belakangan ini banyak sekali permasalahan yang menimpa pendidikan tinggi di Indonesia.
“Semoga Indonesia bisa jujur dalam hal pendidikan maupun aspek lainnya. Sebab pendidikan adalah modal Indonesia untuk bisa maju,” pungkasnya.
Aliansi Akademisi Indonesia Peduli Integritas Akademik adalah aliansi yang didukung oleh 1180 akademisi yang mewakili 245 perguruan tinggi dan institusi akademis lainnya. Para akademisi ini mempunyai keprihatinan terkait maraknya pelanggaran etika serius dalam pengangkatan guru besar, serta banyaknya pejabat dan politisi yang menjadi profesor dengan cara-cara yang melanggar aturan, etika, serta tidak mencerminkan rasa keadilan.
Risa