Sekitar Pukul 14.20 WITA, beberapa mahasiswa Unhas berkumpul di pelataran Gedung Rektorat Unhas, Mereka membawa spanduk bertuliskan “Unhas Gratiskan UKT” dan “Pendidikan Tinggi Gratis” Rabu, (15/07).
Mengenakan almamater merah lengkap dengan masker, mereka menyuarakan sambil meminta petinggi universitas menemui mahasiswa. Beberapa tuntutannya yaitu memberikan pengratisan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) secara merata ke mahasiswa untuk Semester Ganjil 2020-2021.
Tuntutan lainnya, mencabut SK 3260/UN4.1/KEP/2020 yang dikeluarkan 24 Juni 2020, merevisi SK 3329/UN4.1/KEP/2020. Juga meminta Unhas dapat melakukan transparansi keuangan dan menjelaskan secara detail, penggunaan dan penyusunan angaran.
Saat aksi di Gedung Rektorat, mahasiswa kecewa karena tak ada satu pun petinggi kampus yang menemui mereka. Nur Wahid Humas Aliansi Mahasiswa Unhas saat dihubungi Via WhatsApp, Kamis (16/07) mengungkapkan kekecewaannya setelah melihat hasil jepretan peserta aksi yang berhasil mengambil foto WR III keluar dari Gedung Rektorat, saat bersiap pulang pasca massa aksi memilih pindah ke pintu satu karena tak kunjung ditemui petinggi Unhas.
“Ini semakin menguatkan indikasi bahwa memang kurangnya itikad baik yang coba dilakukan Universitas Hasanuddin dalam melihat polemik hari ini,” jelas Wahid.
Lebih lanjut, ia mengatakan untuk langkah selanjutnya dalam pengawalan UKT, akan dibahas di konsolidasi.”Tapi ada satu hal yang pasti dipegang teguh kawan-kawan Aliansi Mahasiswa Unhas, bahwa mahasiswa unhas tidak akan berhenti hingga tuntutan terpenuhi,” jelas Wahid.
Wakil Rektor III, Prof Arsunan Arsin saat dimintai keterangan hanya menjelaskan, pihaknya saat ini masih berusaha berkordinasi dengan Wakil Rektor II mengenai persoalan UKT.
Sal