Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan (HIMASEI) Unhas mengadakan webinar nasional bertemaperencanaan sistem pengelolaan daerah pesisir industri 4.0, via zoom meeting, Rabu (27/4).
Dipandu Rasyika Binti Darwis, kegiatan ini menghadirkan Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, Dr Andi Adri Arief SPI MSi sebagai salah satu narasumber.
Pada kesempatannya, Andri membahas keterlibatan masyarakat dalam perencanaan sistem pengolahan daerah pesisir, terhadap ruang-ruang ekonomi baru dalam sudut pandang pariwisata menjadi penting. Lebih lanjut, ia mereduksi pembahasan pada sistematika pengolaan sumberdaya perikanan.
Pria kelahiran Bone itu mengatakan, laut adalah wadah bersama, dimana negara tidak bisa mengklaim bahwa ikan-ikan tertentu adalah miliknya. Ikan memiliki sifat substraktibilitas, artinya, detail apapun yang dilakukan hari ini akan menjadi bagian dimasa yang akan datang.
“Ikan itu dipengaruhi secara internal dan eksternal lingkungannya. Oleh karena itu, penting bagi kita menjaga ekosistem laut agar mereka betah di situ, sehingga melakukan regenerasi, ” tambah Andri.
Andri juga mengungkapkan, poin dalam webinar nasonal ini adalah mencoba memasukkan unsur-unsur yang menjadi spirit pada zaman dimana masyarakat sudah tidak bisa menghindari sistem digitalisasi dan informasi. “Lagi pula, yang harus diintroduksi ke masyarakat yaitu, agar mereka menjadi bagian dari spirit mengikuti perkembangan zaman” ucap Andri.
Ia menambahkan, pada era modernisasi ini, justru sistem pengelolaan sumber daya perikanan alih-alih mengurangi malah menimbulkan masalah. Hal tersebut dikarenakan sumber daya alam hanya direduksi oleh kepentingan ekonomi saja. Tidak lagi sebagai kepentingan sosial, ekologi dan budaya.
“Munculnya konflik kepentingan tersebut, harus dibenahi dengan membangun kesadaran masyarakat pesisir, karena sentrumnya terletak pada manusia. Apabila manusia merasa punya kepentingan dan keuntungan, mereka akan merawat laut dengan baik,” tutup Andri.
Yaslinda Utari Kasim