Unit Kegiatan Mahasiswa, Lembaga Dakwah Kampus Mahasiswa Pencinta Musala (UKM LDK MPM Unhas), kembali menggelar program rutinnya, yaitu KAMUS (Kajian Muslim Unhas), Kamis (23/07).
Kajian kali ini bertema, Cara Meraih Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan dibawakan langsung, Ustadz Muhammad Ikhwan Jalil Lc MHI.
Ustadz Ilham, memulai kajian dengan melantunkan ayat suci Al-Qur’an dan juga menyebutkan salah satu hadis Rasulullah Saw yang artinya “Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah”.
“Sebagian ulama bahkan berpendapat jika sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah lebih baik daripada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan,” katanya mengutip pendapat ulama.
Ia menyebut ada beberapa amalan yang bisa dilaksanakan di sepuluh hari pertama ini. Di sepanjang hari kecuali hari kesepuluh, dikatakan Ilham bisa digunakan melakukan ibadah puasa. Terlebih lagi di hari Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah. Berpuasa di hari Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Lebih lanjut, ia mengatakan Ibadah lain yang bisa dilakukan adalah takbir muthlaq, pada setiap siang ataupun malam sampai sholat Idul Fitri. Melaksanakan salat-salat sunnah dan memohon ampunan atau bertaubat kepada Allah juga adalah ibadah yang bisa dilakukan. “Tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni oleh Allah bahkan dosa syirik sekalipun, asalkan dia bertaubat,” jelasnya.
Berkurban dikatakannya, pun juga merupakan salah satu ibadah penting yang bisa dilaksanakan di bulan Dzulhijjah. Ia kembali menyampaikan sebuah hadis yang artinya, “Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu”.
Pemateri menambahkan di bulan Dzulhijjah, khusunya bagi orang-orang yang ingin berkurban untuk tidak memotong kuku dan rambut, termasuk kumis dan jenggot. Ia mengutip dari hadis yang artinya, “Janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya hingga ia berkurban”. Larangan ini dikatakan Ilham, tidak termasuk kepada istri dan anak-anaknya kecuali mereka juga ikut berkurban. Juga masih tetap diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun ada rambut yang rontok. “Diantara ibadah itu, sebenarnya ibadah terbaik adalah melaksanakan haji. Sempurnakanlah haji dan umrah kamu karena Allah. Namun, karena sekarang masa wabah jadi kita cukup melaksanakan ibadah-ibadah yang lain,” tuturnya.
Sebagai penutup, Ilham berpesan agar sebaiknya di tengah pandemi, tetap menjaga dan memperbanyak ibadah. “Ada banyak keutamaan di bulan ini, dan ada banyak pula jenis ibadah yang bisa kita lakukan,” pungkasnya.
M113