Muhammad Rum Rahim merupakan dosen Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin. Pria kelahiran Parepare, 19 September 1953 ini menempuh jenjang studi sarjana di Program Studi Kedokteran FK Unhas dan menyelesaikan program magister pada tahun 2000 di Universitas Indonesia dengan bidang studi Perencanaan dan Manajemen Kesehatan.
Sosok yang pernah menjabat Ketua Departemen K3 Unhas dengan keahlian di Bidang Gizi Kerja, juga berkarier di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea pada tahun 2005 hingga 2008.
Selain itu, dia juga tergabung dalam beberapa organisasi, di antaranya Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Anggota Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja, dan Ketua Departemen Kerja Sama dan Tatalaksana di Perhimpunan Dokter Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat Indonesia (PDK3MI).
Dosen yang sering disapa, Rum ini memilih ciri khas sendiri ketika masuk kampus, bertemu mahasiswa dan koleganya. Ketua Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Yahya Thamrin mengatakan Rum senang berpenampilan warna biru.
“Kalau ke kampus, dia jarang menggunakan pakaian yang bukan berwarna biru. Bahkan saking sukanya dengan biru, dia pernah membeli mobil dengan warna tersebut,” ungkapnya.
Di mata Yahya Thamrin, Rum jarang terlihat marah dan memiliki kepribadian yang sabar serta bijak dalam mengendalikan emosi. Selama Rum menjabat Ketua Departemen K3, rekan kerjanya banyak belajar nilai kesebaran.
“Kami ingat ketika Rum tertawa lepas. Dia juga tidak terlalu banyak bicara dan lebih banyak memilih posisi sebagai pendengar,” kenang Yahya, pada Kamis (4/3/2021).
Yahya menceritakan sikap dan karakter Rum ketika menjabat Ketua Departemen K3. Rum memancarkan sikap bijak dan adil sebagai seorang ketua. Seperti saat rapat pembagian mata kuliah kepada dosen-dosen yang diadakan tiap semester. Dalam rapat, dia selalu memperhatikan distribusi beban kerja dosen dalam mengajar.
Rum menunjukkan karakter akomodatif semasa memimpin Departemen K3, cenderung menghindari konflik. Semuanya ingin diselesaikan secara kekeluargaan.
Kepribadian yang lain, kata Yahya ketika diadakan rapat kerja di Malino, Rum menjemputnya di rumah meskipun jarak rumah mereka terpaut jauh. Rum bertempat tinggal di Pettarani, sedangkan Yahya bermukim di Sudiang.
“Ini salah satu hal yang biasa kami contoh dari Rum. Tidak hanya menghargai senior, tetapi juga junior.”
Sebagai orang yang pernah menjabat Sekretaris Departemen K3, kala Rum menjadi ketua, membuat hubungan mereka begitu dekat. Mendengar kabar Rum telah berpulang pada Februari 2021 lalu, membuat Yahya sangat sedih.
Rum meninggal akibat gejala penyakit jantung. Pada saat menjabat selaku Ketua Departemen K3 pun sebenarnya dia pernah mengidap stroke. Kini, hanya momen bersama dengan Rum yang bisa dikenang.
Ilma Nurfahmi