“When I make my own music, my own medicine, the world gets better”
Inis kecil mungkin tidak akan mengira ia akan menjadi seorang penyanyi dan penulis lagu. Namun, takdir mempertemukannya dengan dunia musik, yang sekarang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya. Ia menemukan panggilannya dalam menyuarakan isu-isu sosial melalui musiknya, menjadi suara bagi mereka yang mungkin tidak memiliki kesempatan untuk bersuara.
Iin Nur Indah Sahib, atau akrab disapa Inis menghabiskan masa kecilnya dengan menggambar. Namun, bagaimanapun, dunia musik sudah melekat erat dalam dirinya sejak awal, panggilan dunia musik tidak bisa diabaikan karena keluarganya sudah lebih dulu berkecimpung dalam industri musik.
Awal perjalanan musik Inis dimulai saat ia tertarik untuk mengikuti salah satu ajang pencarian bakat bergengsi di tanah air, X Factor Indonesia 2013. Ia pertama kali tampil memukau dengan membawakan “Don’t You Remember” milik Adele. Meskipun tidak lolos ke babak selanjutnya, pengalaman ini membuka pintu bagi karirnya di dunia tarik suara.
Selama mengikuti kompetisi tersebut, ia masih menyandang status sebagai mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin. Berkuliah di kampus merah nyatanya sangat membekas di hati Inis. Menjadi mahasiswa sekaligus berkompetisi tidak menjadi dinding penghalang baginya untuk lulus tepat waktu dan menjadi sarjana hukum.
“Dosen-dosennya aku juga mendukung, segala macemnya benar-benar didukung!” kenang Inis.
Setelah awalnya tergabung dalam sebuah grup vokal besutan Ahmad Dhani, Inis akhirnya memutuskan untuk melanjutkan karirnya sebagai solois. Inis menyadari ia memang lebih cocok sendiri, dan hal ini membuatnya memutuskan untuk fokus pada karir solo.
Perjalannya sebagai solois dimulai pada 2017. Pada awalnya, ia belum menciptakan lagu sendiri dan lebih banyak bekerja sama dengan para komposer. Namun, pada 2018, ia mulai merilis lagu pertamanya yang berjudul “Shiny Over You”. Hal ini menjadi awal dari perjalanan musiknya, sejak saat itu Inis terus berkembang dan menemukan suaranya sendiri dalam industri musik.
Perjalanan karirnya tidak selalu mulus, ia bahkan pernah mengalami bipolar disorder dan mengalami sebuah fenomena psikologis yang disebut sebagai lucid dreams yang mengharuskannya menjalani terapi musik. Namun, dari sinilah ia mendapatkan inspirasi untuk menciptakan mini album pertamanya “Mood Hacks”.
Mood Hacks menjadi salah satu mini album miliknya yang dirilis tepat saat peringatan World Bipolar Day, 30 Maret 2019. Melalui album yang juga menjadi ‘obat’ tersendiri bagi Inis, tetapi juga menjadi sarana bagi orang-orang yang mengidap bipolar untuk mengolah emosi mereka melalui kreativitas.
Inis tidak hanya berbicara tentang permasalahan mental, melainkan juga mengangkat isu-isu sosial seperti rasisme dan perundungan dalam karyanya. Lewat lagunya yang berjudul “You’re Special”, ia menegaskan bahwa setiap orang memiliki keunikan dan kecantikan yang unik dalam dirinya sendiri, tanpa perlu mematuhi standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat.
Awalnya, lagu tersebut mengkritik bagaimana stigma masyarakat terhadap standarisasi kecantikan perempuan. Dalam liriknya, wanita kelahiran 1994 ini menekankan bahwa setiap orang spesial dan yang paling penting adalah apa yang ada di dalam hatinya, bukan penampilanya.
“Yang paling penting itu what’s inside of your heart” tegas Inis.
Proses penciptaan lagu-lagu Inis sendiri sangat unik, ia membawanya ke dunia lucid dream-nya, di mana ia menciptakan semua lagunya. Tidak hanya itu, ia juga berusaha menghadirkan isu-isu yang ingin ia angkat dalam dunia mimpinya tersebut.
Setelah itu, ia akan mendatangi seseorang yang ia anggap dapat menerjemahkan ide dari lucid dreaming-nya. Hal tersebut pula menurutnya sulit karena tidak semua orang dapat menggambarkan situasi yang ada dalam mimpinya itu.
Pada April lalu, pemilik akun instagram @lil___phoenix ini kembali merilis mini album bertajuk Rumah dan Seisinya. Dalam mini album tersebut, terdapat tiga lagu, yaitu Dua yang Satu, Nanti, dan Tiga Enam Lima. Album ini merupakan album dengan lirik berbahasa Indonesia pertamanya. Dengan lirik berbahasa Indonesia, ia ingin semakin mendekatkan dirinya dengan penikmat musik Tanah Air.
Karya-karya Inis dapat kalian temukan melalui kanal YouTube pribadinya dengan nama “INIS“. Selain itu, album dan lagu Inis juga tersedia di layanan musik seperti Spotify, Inis.
Kedepannya, Inis berharap dapat membawa musiknya lebih jauh lagi. Ia berpesan agar apapun yang sedang dikerjakan sudah seharusnya kita percaya pada diri sendiri “Just keep on doing it, believe in yourself” pungkasnya.
Zakia Safitri Sijaya