Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan program kerja di Desa Mattiro Ade, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Senin (21/07). Program kerja ini menghasilkan dua inovasi berbasis pengelolaan limbah rumah tangga untuk mendukung pertanian berkelanjutan sekaligus menciptakan produk ramah lingkungan.
Mahasiswa KKN ini membuat Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah dapur, seperti air cucian beras, kulit bawang, dan gula merah. Inovasi ini dikembangkan oleh mahasiswi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, A. Afiva Setia.
Afiva mengatakan bahwa bahan-bahan tersebut kaya akan unsur hara dan sangat potensial sebagai pupuk alami.
“Air cucian beras mengandung nitrogen, kulit bawang kaya akan sulfur, dan gula merah berfungsi sebagai sumber energi untuk mikroorganisme saat proses fermentasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Afiva juga menyebut POC ini sebagai alternatif murah dan ramah lingkungan. Selain itu, ia menyampaikan kepada masyarakat setempat bahwa limbah rumah tangga bukanlah sampah semata.
“Jika kita mengelolanya dengan benar, limbah bisa menjadi sumber manfaat,” lanjutnya.
Tidak hanya POC, mahasiswa KKN Unhas ini juga menggagas proyek Green Innovation dengan cara mendaur ulang kulit pisang menjadi sabun cuci piring ramah lingkungan. Proyek ini diinisiasi oleh Mahasiswi Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), St. Namirah.
Mahasiswa Unhas itu menggunakan texapon sebagai agen pembersih yang dikombinasikan dengan garam untuk penstabil.
“Formulanya aman bagi kulit dan tidak mencemari lingkungan,” tambahnya.
Selain itu, Namirah mangatakan bahwa sabun ini terbukti efektif membersihkan lemak tanpa bahan kimia berbahaya.
Lebih lanjut, mahasiswa KKN itu juga mengajak masyarakat untuk mempraktikkan langsung cara membuat kedua produk tersebut. Salah satu peserta bahkan mengungkapkan bahwa ia baru tahu manfaat dari limbah rumah tangga ini.
“Ini sangat bermanfaat, dan kita bisa menggunakannya sehari-hari bahkan jadi usaha rumahan,” ujar Dahlia.
Kegiatan ini membuktikan bahwa pengelolaan limbah rumah tangga yang tepat tidak hanya membantu menjaga lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui pendekatan yang edukatif dan partisipatif, KKN Universitas Hasanuddin di Desa Mattiro Ade menunjukkan bahwa inovasi sederhana bisa membawa dampak nyata dan berkelanjutan.
“Kami berharap, langkah kecil ini menjadi awal bagi masyarakat untuk lebih mandiri dan sadar akan potensi limbah sebagai sumber daya,” ungkap St. Namirah.
