Indonesia merupakan negara yang kaya akan tradisi, budaya dan adat istiadat. Keberagaman tersebut merupakan aset yang dimiliki sebagai warisan budaya dan tidak boleh luntur oleh perubahan zaman. Seperti yang terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya di Pulau Pa’jenekang, Kabupaten Pangkajene memiliki kebudayaan yang disebut Tammu Taung.
Perayaan adat tammu taung ini mempunyai keunikan dan nilai yang ada di dalam masyarakatnya. Sehingga mampu memberikan dampak sosial dan ekonomi jika dijadikan sebagai objek pariwisata.
Melihat fenomena ini, tiga mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), meneliti tentang perayaan adat Tammu Taung (Studi tentang Keunikan Perayaan Adat Pa’jenekang dalam Menunjang Pariwisata Daerah Kabupaten Pangkep).
Ketiga mahasiswa tersebut yakni Kurnia Salsabila (Antropologi), Musdalifah Achmad (Antropologi), dan Wandi Janwar (Fisika). Mereka tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Sosial Humaniora (PKM-PSH), yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Kurnia Salsabila selaku Ketua Tim mengatakan, penelitian ini mereka lakukan untuk memperkenalkan perayaan adat Tammu Taung di Pulau Pa’jenekang, Kabupaten Pangkep.
“Penelitian ini kami lakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan adat Tammu Taung yang berada di Pulau Pa’jenekang Pangkep,” ujarnya.
Lebih lanjut, mahasiswi angkatan 2018 ini mengatakan, Tammu Taung memiliki keunikan dan makna sehingga dapat menjadi objek parawisata. Menurutnya, dengan keunikan tersebut, nama Pulau Pa’jenekang bisa dikenal di kalangan masyarakat luas.
“Perayaan adat Tammu Taung ini memiliki keunikan dan makna tersendiri, dan menurut kami hal itu dapat dijadikan objek parawisata, sehingga dapat mengangkat nama Pulau Pa’jenekang dan Kabupaten Pangkep,” tutupnya.
Wandi Janwar