Center for Tobacco Control and Non Comunicable Disease Prevention (Contact) Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan Webinar Series “Ruang Publik Ramah Anak.” Kegiatan berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting, Rabu (17/07).
Webinar ini menghadirkan Asisten Deputi Kesehatan dan Pendidikan Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Amurwani Dwi Lestariningsih sebagai pemateri.
Dalam pemaparannya, Dwi menyampaikan materi terkait pemenuhan perlindungan kesehatan bagi anak terbebas dari bahaya rokok.
“Anak merupakan masa depan bangsa. Sebanyak 79,4 juta anak di Indonesia wajib dilindungi kesehatannya dengan mewujudkan tempat yang bebas asap rokok,” jelasnya.
Dwi juga melaporkan, sebanyak 290 ribu kematian setiap tahun terjadi akibat perilaku merokok yang berimbas pada meningkatnya angka stunting hingga 24,4% pada 2021.
“Perilaku merokok orang tua dapat berimbas pada kesehatan anak, hal ini ada signifikansinya terhadap stunting yang terjadi pada anak,” tambahnya.
Sebagai penutup, ia menanggapi sebuah penelitian yang menunjukkan sebagian besar rumah tangga menggunakan pendapatannya untuk membeli rokok. Menurutnya, pendapatan rumah tangga seharusnya banyak dialihkan untuk membeli telur agar protein anak tercukupi.
Nurul Fitrah