Memasuki pukul 24.00, Sabtu dini hari (26/2), suasana pelataran Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (Unhas) kian ramai dipadati para pelayat yang berbondong-bondong menghadiri acara pelepasan jenazah Guru Besar Unhas, Prof Dr Dadang Ahmad Suriamiharja MEng.
Suasana haru tak luput menyelimuti acara pelepasan tersebut, tangis pun tak terbendung lagi.
Diantara para pelayat, didominasi oleh rekan kerja dan kolega Prof Dadang semasa hidupnya, serta sivitas akademika Unhas yang hadir melalui Zoom Meeting.
Adapun, proses pelepasan jenazah Prof Dadang dipimpin oleh Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah PhD HSE dan dimulai dengan pembacaan riwayat hidupnya.
Prof Dr dr Idrus A Paturusi SpBO (Rektor Unhas periode 2006 – 2010 dan 2010 – 2014) selaku perwakilan keluarga mengungkapkan, Almarhum adalah orang yang sangat baik, delapan tahun bekerja bersama, Dadang adalah sosok yang luar biasa.
“Terus terang beberapa hari yang lalu kondisi beliau memang berat walaupun telah diusahakan tapi saya kira Yang Maha Kuasa menghendaki yang lain, pada kesempatan ini juga saya atas nama keluarga, mohon maaf apa bila ada kesalahan atau utang beliau,” ungkap Idrus.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA mengatakan bahwa Prof Dadang adalah sosok yang dikenal karena dedikasi dan komitmennya bagi pengembangan Unhas dalam bidang akademik, ia merupakan sosok yang cerdas namun rendah hati.
“Delapan tahun, saya mengenal bagaimana kepedulian beliau bukan hanya kepada lembaga tetapi juga kepada kolega kolega beliau, terima kasih Prof Dadang,” ungkap Dwia.
Acara pelepasan Prof Dadang pun diakhiri dengan Shalat Jenazah yang dipimpin dosen Teknik Kelautan Unhas, Dr Eng Achmad Yasir Baeda.