Himpunan Mahasiswa Perlindungan Tanaman (HMPT) Departemen Klinik Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin menggelar Webinar bertema “Peluang dan Tantangan Konservasi Kupu-Kupu Bantimurung,” Sabtu (05/12). Webinar ini diadakan melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung kanal YouTube HMPT Faperta Unhas.
Dengan dipandu oleh Mey Nindy Zulkifli (Koordinator Klinik Tanaman), kegiatan ini menghadirkan Dosen Departemen HPT Unhas, Dr Sri Nur Aminah Ngatimin SP M Si sebagai narasumber.
Menurut Sri, konservasi kupu-kupu memiliki banyak tantangan. Salah satunya keterbatasan skill untuk mengelola kupu-kupu, yang kemudian mengakibatkan masyarakat berburu liar. “Dan saat ini warga masih tergantung pada ketersediaan kupu-kupu secara alami di alam,” tambahnya.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, menurut Sri, yang bisa dilakukan adalah membuat masyarakat paham bahwa konservasi kupu-kupu adalah aset wisata Bantimurung. “Masyarakat diperbolehkan untuk melakukan penangkaran kupu-kupu. Oleh karena itu dibutuhkan penyuluhan agar mereka tau dan paham,” ujarnya.
Pun begitu, untuk melakukan penyuluhan dibutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu untuk mengurangi perburuan liar, diperlukan keterlibatan instansi pemerintah untuk membuat kebijakan.
Dalam kesempatan yang sama Sri juga menegaskan bahwa Taman Nasional Bantimurung sangat memiliki kekuatan untuk mendukungan perkembangan kupu-kupu. “Seperti yang kita ketahui bahwa di Taman Nasional Bantimurung tersedia banyak tumbuhan pakan untuk larva dan kupu-kupu, itu adalah kekuatanya,” pungkasnya.
M205