Korps Pencinta Alam (Korpala) Universitas Hasanuddin (Unhas) berkolaborasi bersama Two Gongs Media dan Prolog Ecosystem dalam pemutaran film dokumenter ‘Waŋgany Mala’ di Gedung Ipteks Unhas, Selasa (29/07).
Kegiatan menghadirkan Nirmala Syarifuddin Baco, sebagai pemeran utama dalam metafora sosok Bayini di pesisir Sulawesi.
Bayini dalam bahasa Sulawesi berarti wanita atau istri. Sosok Bayini dipercaya sebagai perempuan yang datang dari belahan laut dunia dan tiba di Australia. Melalui hal itu, Bayini menjadi pelindung tanah, laut, dan langit.
Hal ini yang menjadikan sang sutradara, Will McCallum memilih Nirmala sebagai sosok Bayini dalam dokumenternya. Sebab Mala yang merupakan mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan turut terjun langsung dalam pembuatan kapal layar tradisional ‘Phinisi’.
“Selain aktif di kawasan pelayaran, saya juga mengajar anak-anak di pulau. Mungkin ini yang membuat mereka memilih saya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Mala mengutip pernyataan perajin kapal atau Panrita Lopi, Haji Jafar dalam saat bekerja dalam pembuatan kapal.
“Membuat kapal itu seperti menciptakan anak. Karena tidak ada sketsa. Terbentuknya benar-benar dari hati dan pikiran panrita,” tambahnya. Meskipun membuat kapal masih tabu bagi perempuan, Mala berharap untuk tidak terpaku pada stigma masyarakat.
Andi Nadya Tenrisulung
