Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Makassar, Dr Fathur Rahim ST MT, hadir dalam kegiatan Roadshow & Ngabuburit to Makassar, Kamis (14/03). Kegiatan ini diadakan oleh Climate Innovation Acceleration bekerja sama dengan Puslitbang Natural Heritage and Biodiversity LPPM Unhas di Aula Prof Mattulada Fakultas Ilmu Budaya.
Pada kesempatannya, Fathur mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang ikut serta dalam penandatanganan Perjanjian Paris tentang perubahan iklim yang berlangsung di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat di tahun 2016 silam.
Perjanjian Paris merupakan kesepakatan global yang monumental untuk menghadapi perubahan iklim. Komitmen negara-negara dinyatakan melalui Nationally Determined Contribution (NDC) untuk periode 2020-2030.
“Untuk mencapai Perjanjian Paris serta pembangunan ketahanan yang beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia mengambil tindakan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca,” jelasnya.
Ia turut mengatakan saat ini Indonesia sedang dihadapi kondisi kekeringan, kebakaran, resiko bencana akibat kenaikan panas suhu bumi. BBC melaporkan panas suhu bumi mencapai 1,52 derajat celsius, hal itu melampaui ambang batas 1,5 dalam waktu satu tahun.
Untuk itu, Pemerintah Kota Makassar selalu hadir dalam setiap kegiatan roadshow terkait lingkungan dan perubahan iklim untuk mengedukasi masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan program inovasi secara nasional.
Ia mengatakan bahwa pemerintah telah berupaya menjaga perjanjian global tersebut. Pemerintah Kota Makassar memberikan perhatian lebih pada sektor pendidikan, solar energi, elektrik mesin, lorong wisata, dan pengolah sampah menjadi energi listrik (PSEL).
“Ini merupakan bukti bahwa Pemerintah Kota Makassar terus menyambut dan menjaga kondisi itu tetap sesuai pada perjanjian global yang telah dilakukan,” tuturnya.
Satriulandari