Informasi pemisahan Fakultas Teknik (FT) dari Universitas Hasanuddin kembali menjadi perhatian publik. Terlebih kabarnya, Rektor Unhas periode 2018-2022, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA memberikan proposol pemisahan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim pada Maret 2022 lalu.
Pengajuan proposal juga dihadiri Wakil Presiden periode 2014-2019, Jusuf Kalla dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Infrastruktur Prof Ir Sumbangan Baja MPhil PhD tanpa melibatkan Tim Implementasi Pendirian Institut dan Senat Akademik (SA).
Saat dimintai keterangan, Ketua SA, Prof Dr Ir Abdul Latief Tolleng MSc mengatakan tidak cukup berkompeten menjawab mengenai pemisahan FT.
“Saya tidak punya cukup pengetahuan tentang materi yang akan dibahas,” tulisnya dalam pesan Whatsapp, Jumat (08/04)
Sementara itu, tim seharusnya mengikuti tiga prosedur untuk mendapatkan surat rekomendasi sebelum proposal sampai ke tangan menteri, yakni melakukan presentasi ke pimpinan universitas atau birokrat, Senat Akademik, dan Majelis Wali Amanat (MWA).
“Kita diminta untuk melakukan tiga kali presentasi, terakhir ke MWA. Nanti MWA yang keluarkan surat rekomendasi,” jelas Dekan FT periode 2018-2022 sekaligus pengarah tim, Prof Dr Ir Muhammad Arsyad Thaha MT, Rabu (27/04).
Presentasi ke pimpinan universitas telah dilakukan tim pada Desember 2021 lalu di Gedung Rektorat Unhas. Sembari menunggu perintah melaksanakan pemaparan ke SA, ternyata terdapat pertemuan antara Rektor Unhas Dwia dan Mendikbudristek Nadiem.
Dalam pertemuan tersebut, Dwia telah mengantongi surat rekomendasi dari MWA. Padahal, tim penyusun proposal belum pernah melakukan presentasi ke SA dan MWA. Bahkan Arsyad selaku Dekan FT UH saat itu pun tidak dilibatkan.
“Saya saja tidak diundang dalam pertemuan itu,” pungkas Arsyad.
Fr