Senat Akademik (SA) Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menggelar pengukuhan guru besar di Ruang Senat Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, Selasa (2/12). Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc hadir memberikan sambutan.
Dalam kesempatannya, Jamaluddin menegaskan, pengukuhan guru besar bukan hanya capaian pribadi, tetapi tonggak penting bagi Unhas dalam memperkuat daya saing akademik. Ia menyebut, guru besar adalah motor penggerak utama dalam menciptakan budaya akademik yang unggul.
Menurut pria yang akrab disapa Prof JJ, peningkatan jumlah profesor harus sejalan dengan peningkatan kualitas riset, inovasi, dan peran nyata kampus terhadap kebutuhan masyarakat. “Guru besar adalah simbol kedewasaan akademik sebuah universitas. Dengan bertambahnya profesor baru, Unhas harus semakin berani mengambil peran strategis dalam memecahkan persoalan bangsa melalui ilmu pengetahuan,” ujarnya.
JJ juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk melahirkan terobosan ilmiah yang bermanfaat luas. Menurutnya, tantangan global saat ini mulai dari kesehatan, hukum, hingga sains material yang memerlukan pendekatan terpadu.
Ia mengapresiasi para guru besar yang dikukuhkan, yaitu Prof Dr Ayub Irmadani Anwar drg MMedEd FISDPH FISPD, Prof Dr Amir Ilyas SH MH, Prof Dr Abdul Karim MSi, Prof Dr Roslina Agus MSi, dan Prof Dra Indah Raya MSi PhD. Prof JJ menilai bahwa karya dan kontribusi mereka akan semakin memperkaya khazanah keilmuan Unhas.
“Ini bukan akhir, tetapi awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Guru besar harus menjadi teladan bagi sivitas akademika, baik dalam integritas, produktivitas ilmiah, maupun dedikasi terhadap masyarakat,” tambahnya.
Prof JJ berharap, pengukuhan ini menjadi momentum memperkuat posisi Unhas sebagai pusat keilmuan yang berpengaruh di tingkat nasional dan global. “Mari terus menjaga tradisi akademik, menghasilkan ilmu yang bermanfaat, dan memastikan kampus menjadi rumah bagi para pemikir terbaik bangsa,” pungkasnya.
Muh Yasin Sudhirajati Gafur
