Senat Akademik (SA) Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mengadakan pengukuhan dan penerimaan anggota Dewan Profesor. Empat Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) resmi dikukuhkan di Ruang Senat Lantai 2, Gedung Rektorat Unhas, Selasa (05/08).
Dalam sambutannya, Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc menyoroti isu-isu sosial yang belakangan ini kian memanas. Identitas kedaerahan yang semestinya menjadi kekayaan bangsa justru menjadi pemicu konflik di kalangan generasi muda.
“Miris rasanya ketika mendengar ikatan mahasiswa dari daerah tertentu menyerang kampus lain dan menyasar suku tertentu, padahal tidak ada dasar yang kuat untuk saling bermusuhan,” ungkapnya.
Dalam konteks tersebut, ia pun menekankan pentingnya membangun ekosistem sosial yang inklusif. Adanya inklusivitas memastikan semua elemen dalam masyarakat saling menopang dan menjaga stabilitas sosial secara berkelanjutan.
“Dengan memelihara dan menjaga keberagaman, inilah yang nantinya menimbulkan resiliensi dan ketahanan yang kuat,” jelas pria yang akrab disapa Prof JJ itu.
Lebih lanjut, ia mengemukakan tantangan sosial-politik di era globalisasi. Di tengah derasnya arus komunikasi digital dan interaksi sosial, setiap individu dituntut untuk tidak hanya mencerna informasi dengan baik, tapi juga bertanggung jawab dalam menyampaikannya.
Di penghujung sambutannya, ia membahas ancaman lintas negara seperti terorisme yang masih menjadi isu strategis di kawasan Asia Tenggara. Ia menilai pentingnya kontribusi keilmuan dalam memahami dan menghadapi persoalan ini, salah satunya melalui riset-riset yang dilakukan para guru besar.
“Kekuatan Unhas bukan hanya terletak pada jumlah guru besar terbanyak di Indonesia, tetapi juga pada kolaborasi dan riset akademik yang mampu melahirkan solusi atas berbagai tantangan bangsa,” tutupnya.
Aqifah Naylah Alifya Safar
