Sejak beberapa bulan ini Universitas Hasanuddin (Unhas) punya ikon baru bernama Infinity Bridge atau Teras Unhas. Tempat ini berupa taman yang indah dan asri yang lokasinya berada di gerbang pintu I Unhas.
Tak heran jika tempat ini menjadi alternatif hiburan bagi mahasiswa dan warga yang jengah dan ingin mencari suasana baru. Seperti bermain laptop di antara pohon-pohon rindang, atau duduk dekat air mancur yang ada di tengah danau buatan. Sekadar jalan-jalan, berbaring, mengerjakan tugas, dan bahkan membawa bekal dan piknik pun boleh.
Namun besarnya antusias pengunjung tidak dibarengi dengan kesadaran untuk menjaga fasilitas dengan membuang sampah pada tempatnya dan menjaga keindahan taman. Dari pengamatan Identitas, masih ada pengunjung yang seenaknya membuang sampat bukan pada tempat yang disediakan. Masih ada pula beberapa mahasiswa yang sengaja menginjak rumput taman, padahal sudah dilarang.
“Harusnya saling mengertiki saja, janganki buang sampah sembarangan” keluh salah seorang petugas kebersihan, Febi ketika berbincang dengan Identitas beberapa waktu lalu.
Menurut Febi, jika pengunjung membuang sampah sembarangan sama saja dengan tidak menhargai upaya kampus untuk menghadirkan taman yang indah. Selain itu, juga tak menharga petugas kebersihan yang bertugas di situ.
Hal senada diungkapkan oleh Deng Ti’Nu, menurutnya pengunjung mahasiswa seringkali menginjak rumput-rumput taman yang baru ditanam hanya untuk berselfie sehingga merusak dan menyebabkan rumput menjadi mati. Padahal sudah ada jalan setapak atau jembatan kayu yang dibuat agar pengunjung tak menginjak rumput.
“Pengunjung itu sering injak rumput. Itu rumput dibeli dan kalau diinjak rusakki, tapi banyak saya liat pengunjung yang suka injak, padahal sudah dilarang dan biasa juga ditegur, mungkin bagusnya ada papan larangan di situ,” kata wanita paruh baya ini.
Menanggapi keluhan petugas kebersihan, Fahruddin, mahasiswa Fakultas Hukum ikut menyesalkan tindakan pengunjung yang sebagaian besar mahasiswa. Bahkan ia menyarankan agar pengunjung yang membuang sampah didenda dan diberi sanksi.
“Mungkin pengunjung yang suka buat sampah sembarangan diberikan sanksi berupa denda membawa dan menanam pohon,“ usulnya.
Belum Jadi Tanggung Jawab Unhas
Hingga saat ini kebersihan dan pemeliharaan taman masih jadi tanggung jawab pelaksana proyek. Rencananya, tanggung jawab ini hingga bulan April 2018 mendatang. Setelah itu, tanggung jawab pemeliharaan akan diserahkan ke Unhas.
“Kami masih akan melakukan pemeliharan hingga 6 bulan ke depan,” kata Penanggung Jawab Proyek yang juga arsitek Teras Unhas, Dr Ihsan kepada Identitas.
Sementara itu, Pelaksana Proye, Darwis mengatakan petugas kebersihan yang ada hanya 8 orang, dan dinilai belum cukup untuk membersihkan taman. Terlebih, jumlah pengunjung terus bertambah.
“Saat ini jumlah petugas kebersihan dari proyek hanya 8 orang, belum cukup untuk teras Unhas dan paling tidak 12 orang lah,” ucapnya.
Kepala Kebersihan Unhas, Abdul Kadir juga mengungkapkan hal senada bahwa saat ini tanggung jawab kebersihan teras Unhas masih berada pada pelaksana proyek. Kadir hanya tinggal menunggu instruksi dari rektorat, kapan pihaknya mulai ikut terlibat memelihara Teras Unhas.
Ia juga menyebutkan, selama ini bagian depan area pintu satu Unhas dalam hal ini samping mesjid, jalan, dan teras Unhas memang disediakan 5 petugas kebersihan. Namun memang hal itu dilakukan saat sebelum terjadi pengalihan fungsi dari kandang rusa menjadi fasilitas umum.
“5 orang petugas kebersihan, namun itu belum dihitung dengan teras Unhas karena dulu masih berupa kandang rusa, memang tidak ada penambahan luas namun terjadi alih fungsi yang dulunya kandang rusa menjadi taman kota dan memiliki banyak pengunjung sehingga volume sampah juga meningkat,” terangnya.
Kadir menyadari jumlah petugas kebersihan yang hanya 5 orang memang dinilai belum cukup jika harus membersihkan seluruh area pintu satu. Karena itu ia berencana mengajukan penambahan kuota petugas kebersihan mengingat Unhas memiliki beberapa tempat yang alih fungsi seperti teras Unhas dan Gedung Olahraga (Gor). Pengajuaan penambahan tersebut hanya dapat dilakukan pada akhir tahun karena sistem yang digunakan oleh petugas kebersihan Unhas adalah sistem kontrak.
“Kami menggunakan sistem kontrak pertahun jadi kami tidak dapat mengajukan penambahan petugas kebersihan hingga masa kontrak habis. Secara teknis kami tidak bisa memaksakan tenaga yang ada, kami cuma bisa mengupayakan untuk memaksimalkan yang ada. Jadi cukup saling mengerti mamiki’ kalau agak lama,“ pintanya.
Reporter: Noor Hafisah