Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unhas (BEM FMIPA) diserang oleh kelompok tak dikenal di depan sekretariat BEM FMIPA Unhas, Senin (11/12).
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FMIPA, Dr Khaeruddin MSc membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian ini terjadi saat anggota BEM FMIPA melakukan rapat di koridor depan sekret mereka.
“Bentrok tersebut terjadi pada jam 20.00 Wita antara kedua kelompok ini, salah seorang mahasiswa dipukul di bagian wajahnya,” ungkapnya saat dihubungi selepas magrib, Selasa (12/12).
Saat rapat, anggota BEM FMIPA menutup akses koridor FMIPA dan melarang orang untuk lewat. Namun dari arah atas (MKU), terdapat lima orang melintas dan menatap kegiatan mahasiswa tersebut.
Pengurus BEM FMIPA mendatangi kelompok ini untuk bertanya kenapa mereka lewat koridor. “Disitu muncul ketersinggungan hingga akhirnya sedikit terjadi kontak fisik dengan pengurus BEM,” jelasnya.
Dekan FMIPA, Dr Eng Amiruddin MSi yang juga hadir setelah kejadian, menyuruh mahasiswa membubarkan diri. “Jadi setelah kejadian ini, sekretariat BEM FMIPA dikosongkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tutur dosen matematika tersebut.
Akan tetapi, pada jam 00.00 Wita di malam yang sama, 20 orang yang memakai masker dan helm mendobrak masuk di dalam sekretariat BEM FMIPA. Mereka merusak berbagai barang di dalamnya dan bahkan melakukan pembakaran di koridor.
Saat satpam datang, gerombolan tersebut telah melarikan diri. Kerugian materi berupa perusakan barang-barang seperti kaca jendela, kursi, dan karpet.
“Kami duga pembakaran dilakukan dengan bensin karena api membakar dengan sangat cepat dalam rekaman cctv,” ucapnya.
Khae sapaan akrabnya, menilai kejadian ini seharusnya dapat dihindari jika mahasiswa berkomunikasi dengan pimpinan fakultas terkait berbagai kegiatan. Terutama memahami aturan pelaksanaan kegiatan malam yang harus dilakukan di Gedung Science Building (SB).
”Pada hari kejadian tidak ada komunikasi terkait pelaksanaan kegiatan tersebut, padahal risiko itu pasti ada,” ungkapnya.
Ia menceritakan bahwa belum dapat diidentifikasi siapa pelaku dalam kedua penyerangan tersebut. “Kejadian itu terekam CCTV, tetapi kami belum bisa mengonfirmasi apakah kelompok kedua sama dengan yang sebelumnya (serangan pertama),” pungkasnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan kejadian ini telah diserahkan kepada pihak universitas karena belum adanya kejelasan terkait identitas para pelaku.
“Tadi pagi (12/12) kami telah melakukan pertemuan dengan pihak universitas seperti Ketua Pengawasan Keamanan Unhas dan Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Akademik terkait kejadian ini,” pungkasnya.
Saat ditemui di ruangannya, Kabag Humas Unhas, Dr Ahmad Bahar ST MSI menyampaikan pihak rektorat masih melakukan pengusutan dan telah berkomunikasi dengan pihak kepolisian.
“Setiap ada kejadian di kampus yang sifatnya mengancam keamanan dan kelancaran proses belajar mengajar, secepatnya kami sampaikan di kepolisian, kemudian jika memang ditindaklanjuti akan tetap berkoordinasi dengan pimpinan universitas,” ungkapnya, Selasa (12/12).
Saat dihubungi Selasa malam, Ketua BEM FMIPA belum memberikan tanggapan terkait kejadian tersebut.
DWA