Universitas Hasanuddin (Unhas) dijuluki Hutan Kota karena pohon rimbun dan lingkungan yang rindang di tengah hiruk pikuk panasnya matahari kota Makassar. Lingkungan yang asri terwujud berkat usaha penanaman pohon saat Kampus Baraya berpindah ke Tamalanrea. Adapun jenis pohon yang tumbuh di Unhas Tamalanrea adalah Trembesi atau Ki Hujan.
Unhas Kampus Tamalanrea pada awalnya merupakan kebun bambu kering dan tidak ada pepohonan. Pada 1989, identitas mencatatkan sebanyak 225 bibit pohon ditanam saat kegiatan Jambore Siswa. Namun, rindangnya pohon-pohon di Unhas dapat menjadi musibah apabila tidak dirawat. Benar saja, pohon tersebut telah berkali-kali membuat kepanikan di kampus kala hujan datang.
Sobat iden, apakah pernah melihat pohon tumbang yang ada di Unhas sehingga menghalangi jalan kalian?
Di penghujung 2017, tercatat tujuh kejadian pohon tumbang yang terjadi di Unhas. Salah satu Mahasiswa kala itu, Abidin resah dengan banyaknya pohon yang tumbang di Unhas.
“Saya merasa agak takut berkendara sekitar Unhas sekarang saat hujan,” ujar Mahasiswa Pertanian itu, Kamis (21/12/2017).
Masyarakat Unhas kala itu telah bersuara agar pemangkasan pohon dilakukan dengan rutin pada November 2017. Saat itu telah diupayakan dengan mengirimkan dua orang untuk pemangkasan pohon secara rutin. Namun, terhambat akibat peralatan yang tidak mapan dengan ukuran pohon yang besar.
Dua tahun kemudian, pada Januari 2019 tercatat beberapa pohon tumbang di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama, antara lain Fakultas Kehutanan, sekitar Masjid Kampus Tamalanrea dan sekitar Lapangan Sepak Bola Unhas. Tumbangnya pohon-pohon tersebut disebabkan cuaca yang buruk kala itu.
Kemudian, kejadian serupa kembali terulang di Asrama Mahasiswa (Ramsis) II Unhas pada Maret 2019. Penghuni Ramsis II itu kaget bukan kepayang dengan pohon tumbang yang memicu dentuman keras. Pohon tersebut dilaporkan merusak sebuah pos Satpam, ‘menumbangkan’ dua tiang listrik di sekitarnya, dan menghalangi akses jalanan di depan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
“Padahal tidak ada hujan atau cuaca buruk, pohon ini tumbang karena kondisinya yang sudah tua,” ucap Uki, salah seorang Satpam yang berjaga saat itu di Ramsis II, Sabtu (23/3/2019).
Dosen Ekologi Kehutanan, Fakultas Kehutanan Unhas, Prof Dr Ir Ngakan Putu Oka MSc turut membenarkan tentang kondisi fisik pohon di Unhas yang rata-rata tergolong tua dan tidak terawat.
“Banyak pohon di Unhas yang tidak sehat lagi dan sudah banyak yang tua. Itu sangat berbahaya sekali, apalagi jenis pohon ini rata-rata memiliki batang besar dan rantingnya yang mudah patah,” ungkapnya, Rabu (27/11/2019).
Identitas mencatat kembali enam kejadian pohon tumbang pada awal 2020. Lima motor yang terparkir di parkiran Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) rusak parah akibat pohon yang rebah pada 7 Januari.
Memasuki Desember 2020, tiga pohon kembali rebah di tempat yang berbeda. Sebuah dahan pohon yang sedianya hendak dipotong sedikit demi sedikit di depan kampus Politeknik Ujung Pandang (PNUP) rubuh. Rubuhnya dahan pohon itu menghalangi jalan di depan PNUP.
Pada 21 Desember, pohon berukuran besar tumbang di sekitar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan depan Rumah Sakit Unhas. Ramsis depan Fakultas Hukum pun turut merusak atap parkiran akibat pohon berukuran besar tumbang.
Upaya pembersihan pohon tidak dapat dilakukan secara langsung karena cuaca kurang baik. Andi Burhan, petugas yang membersihkan ranting mengatakan pembersihan dapat dilakukan setelah tidak ada badai.
Sehari kemudian, pada 22 Desember, Parkiran Fakultas Farmasi (FF) rusak parah akibat pohon tumbang. Menurut salah seorang penjaga parkiran FF, Alam menuturkan bahwa pohon tersebut tumbang pada pukul 01.00 Wita.
Tujuh pohon rebah dan membuat Exfarm dan Screen House Unhas alami kerusakan parah pada Januari 2023. Berdasarkan salah satu saksi mata saat itu, Darwis menuturkan pohon tersebut tumbang sekitar pukul 07.30 Wita. Kejadian itu mengakibatkan akses ke Kera-Kera terhambat.
“Kejadian tersebut terjadi pada pagi hari dan banyak sekali pohon yang tumbang, untungnya tidak ada korban jiwa,” ujarnya Kamis (5/1/2023).
Jelang akhir tahun 2023, dua insiden pohon rebah terjadi kembali. Insiden pertama terjadi di Parkiran Pusat Bahasa pada Senin (04/12) dan sebabkan kerusakan motor serta dua mahasiswa FISIP Unhas menjadi korban. Tak genap dua pekan berselang, salah satu pohon berada di dekat Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) tumbang.
Mengawali tahun 2024, Unhas kembali geger dengan tumbangnya beberapa pohon yang menghalangi akses jalanan di Pintu satu dan dua Unhas. Tumbangnya pepohonan di dua pintu milik Unhas itu sebabkan kemacetan hingga ke jalan poros.
Salah satu pohon kembali rebah di parkiran gedung Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas pada Maret 2024. Tiga mobil dilaporkan rusak serta kabel listrik yang terhubung ke Pembelajaran Bersama Teknik (PBT) terputus akibat insiden itu.
Rentetan kejadian pohon tumbang di Unhas masih saja menjadi permasalahan hingga kini. Karena insiden yang sering terulang itu, pemangkasan pohon kini semakin giat dilakukan. Namun di sisi lain, pemangkasan secara langsung juga tidak dapat dilakukan dengan leluasa karena Unhas termasuk Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Makassar.
Aliyah Fadhilah