Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan seminar virtual nasional dengan tema “Memperkuat Literasi Media di Era Digital: Pengalaman Amerika dan Indonesia”, yang berkolaborasi dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Voice of America (VOA). Kegiatan tersebut berlangsung secara virtual melalui Zoom meeting pada pukul 10:00 Wita, Sabtu (2/10).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian event kolaborasi AJI dan VOA bertajuk “VOA Goes to Campus with AJI” yang sebelumnya telah diadakan di beberapa wilayah Indonesia Bagian Barat, dan kini dikhususkan bagi mahasiswa-mahasiswa di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur.
Acara ini dibuka dengan sambutan hangat dari VOA Indonesian Service Chief, Ade A Kidwell lalu dilanjutkan oleh Sekretaris Jenderal AJI Indonesia, Ika Ningtyas dan Rektor Unhas yang diwakilkan oleh Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah PhD HSE. Digital Content Producer VOA Indonesia, Naras Prameswari memberikan informasi-informasi berkaitan dengan perkembangan media digital sebagai salah satu sumber berita masyarakat saat ini. Khususnya terkait konten media digital yang ditonton oleh kalangan masyarakat.
“Berbicara mengenai video (konten), itu perlu sesuatu yang menarik perhatian dan bagaimana agar perhatian itu tidak hilang ditengah-tengah video. Kita (VOA) memastikan ada animasi, grafik dan personality. Jadi, engaging tidak hanya di depan tapi sampai akhir,” ujar Naras.
Naras menjelaskan bahwa sebagai seorang content creator, ia selalu memiliki dua sudut pandang, yakni sebagai pembuat dan sebagai audience terhadap konten-konten yang dipublikasikan VOA.
“Sejujurnya attention spend dan scrolling jempol kita itu cepat banget, jadi bagaimana caranya khususnya tiga detik pertama itu langsung menjangkau mata kita,” kata Produser Konten Digital tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan, selain dari aspek kreasi dalam proses produksinya, VOA sebagai salah satu lembaga media independen di Amerika Serikat juga berkomitmen untuk menyampaikan informasi berita kepada masyarakat secara objektif Sebelum dipublikasikan kepada masyarakat, konten-konten yang dibuat telah diklarifikasi kebenarannya sehingga tidak menyebarkan informasi palsu.
“Kita juga berusaha meluruskan disinformasi yang merupakan tema webinar kali ini, kita tahu bahwa disinformasi itu sangat menjamur di internet dan terkadang susah untuk memilih mana sumber yang terpercaya. Maka dari itu kita meluruskan disinformasi ini dengan cara-cara yang menarik,” jelas Naras
Rezky Wongiyanto