Badan Pengurus Harian Himpunan Mahasiswa Keperawatan (BPH-HIMIKA) Unhas akan mengadakan Hasanuddin Nursing Webinar pada 18 Mei 2024 mendatang. Kegiatan ini mengangkat tema “Universal Health Coverage: Promoting The Health Equality in Underserved Communities, Overcoming The Disparities, and Access Barriers”.
Ketua Panitia, Rara Manuela BM, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk untuk menjembatani solusi inovatif dalam mengatasi masalah ketidaksetaraan dan hambatan akses terhadap layanan kesehatan yang kerap terjadi di daerah terpencil atau kurang berkembang.
“Ketimpangan dalam memiliki akses kesehatan yang lebih terbatas dan hasil kesehatan yang lebih buruk dibandingkan dengan kelompok lain masih menjadi isu yang perlu disorot,” ungkapnya, Kamis (09/05).
Mahasiswa Keperawatan ini mengungkap bahwa ini merupakan kegiatan webinar pertama mereka yang diselenggarakan secara internasional. Acara ini akan sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris dan membuka partisipasi bagi peserta, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Yang berbeda di kegiatan tahun ini adalah biasanya kami membuat webinar ini dalam skala nasional, tetapi tahun ini kami berhasil membuat webinar ini dalam skala internasional,” jelasnya.
Beberapa pemateri akan dihadirkan, seperti Andri Asrul Juwanda SFarm MSPH, seorang mahasiswa dari Johns Hopkins University sekaligus penerima beasiswa LPDP, dan Rini Rachmawaty SKEP NS MN PHD yang merupakan Sekretaris LPMPP Universitas Hasanuddin. Akan hadir pula Muh Rizky Asfarada SKep NS, mahasiswa Inbound Hanze University of Applied Sciences, yang akan bertindak sebagai moderator.
Peserta umum dapat mengikuti webinar dengan membayar biaya registrasi sebesar Rp30.000, sedangkan bagi mahasiswa D3/S1/S2/S3 dikenakan biaya Rp10.000.
Rara berharap, webinar ini dapat membuka pemikiran masyarakat luas tentang pentingnya kesetaraan dalam mengakses layanan kesehatan, terutama bagi komunitas terpencil yang seringkali luput dari perhatian.
“Semoga dengan adanya webinar ini bisa membuka pemikiran orang-orang terkait masalah-masalah ketimpangan dan akses terhadap kesehatan,” pungkasnya.
Khaila Thahirah