Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), sekitar 140 buruh dan mahasiswa dari Aliansi Protes Rakyat Indonesia (APRI), mengadakan aksi di depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (2/5).
Elemen mahasiswa yang turut serta melakukan demonstrasi pada sore itu tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Makassar (AMM), terdiri dari Unhas, UMI, UNM. Sedangkan Konfederasi Pekerja Nasional (KPN) yang mewakili elemen buruh.
Aksi yang dimulai 14.00 Wita membawa empat tuntutan utama, yaitu mencabut Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker), Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker), Program Legislasi Nasional Penyusunan Undang-Undang (Prolegnas) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), dan menghentikan sikap represif aparat penegak hukum.
“Kami percaya bahwa pendidikan nasional yang hadir hari ini tidak menyelesaikan apapun, seperti halnya sistem PTNBH yang hanya membuat kita sulit untuk mengakses pendidikan,” ucap Humas APRI, Alfred, Selasa (2/5).
Selain orasi dan membakar ban, salah satu massa aksi juga memberikan kuliah jalanan sambil duduk bersilah pada Jalan Perintis Kemerdekaan.
“Ini merupakan tindakan simbolik untuk memberitahu pemerintah bahwa pendidikan gratis sangat bisa untuk diwujudkan,” jelasnya mengakhiri wawancara.
Agif