Aliansi Rakyat Bersatu Merebut Kekuasaan (Rabuan) menggelar demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Makassar, Rabu (01/05). Koordinator Lapangan, Rey, mengatakan aksi tersebut diadakan dengan menyuarakan sembilan tuntutan utama.
Sembilan tuntutan tersebut, yakni pencabutan Omnibus Law, penghentian kriminalisasi gerakan buruh, upah layak, pendidikan gratis, transisi energi tanpa eksploitasi, penguatan Konvensi ILO No 87, evaluasi kinerja pengawas dan mediator ketenagakerjaan, penegakkan aturan terkait peraturan pemerintah abal-abal, hingga aspirasi untuk Pilkada Kota Makassar 2024.
Ia menambahkan, perjuangan buruh akan terus dilanjutkan hingga keadilan sosial benar-benar terwujud.
“Sebenarnya teman-teman juga tidak berharap kalau soal begini-begini (demonstrasi). Sebab, kalau berharap sama pemerintah pasti kecewa yang didapat,” ujarnya.
Rey kembali menegaskan bahwa komitmen aliansi tersebut tidak akan surut, dan kegiatan serupa akan terus dilakukan selama keadilan sosial belum terwujud.
“Komitmen aliansi ini, tidak boleh drop selama social justice belum diberikan pemerintah,” pungkasnya.
Dalam aksi itu, Rabuan mendapat dukungan dari berbagai organisasi seperti BEM Politeknik Negeri Ujungpandang, BEM Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar, BEM Fakultas Kedoketeran Gigi Unhas, Himpunan Mahasiswa Politk Unhas, BEM KM Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unhas, dan Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas.
KTH