Perhimpunan Mahasiswa Sastra Inggris (Perisai) Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (KMFIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) adakan Seminar Sastra bertema ‘Kritik Sastra Pascamodernisme: Batas-batas Kebenaran dalam Teks’, pukul 13.00 – 16.00 WITA secara daring melalui Zoom Meeting, Minggu (3/10).
Pada kesempatannya, Dosen Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar (UNM), Dr Aslan Abidin MA, menyampaikan dalam pascamodernisme kebenaran dinilai tidak murni sebagai kebenaran, tetapi merupakan perspektif yang bergantung pada keinginan untuk berkuasa.
“Artinya, siapa yang memiliki keinginan untuk berkuasa, maka dia yang dijadikan sebagai kebenaran,” ucap Aslan.
Ia menjelaskan, dalam kaitannya dengan teks terdapat 2 karakteristik, yaitu bahasa lisan dan bahasa teks tulis. Bahasa lisan populer pada era mitos yakni berupa sabda, firman dan hal lainnya yang bersifat cepat hilang sehingga yang tertinggal hanyalah makna.
“Sedangkan bahasa teks tulis terpisah dari konteksnya semula, sehingga mempunyai peluang berubah berdasarkan kepentingan yang kemudian akan melahirkan pluralisme makna,” kata Aslan.
Setelah sesi diskuki, kegiatan dilanjutkan dengan agenda pembacaan puisi oleh Diza Salsabila.
Putri Ayu Lestari