Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menggelar Ekspedisi Pelayaran Akademis III (EPA III) yang menelusuri jejak dan persebaran pengembara laut Asia Tenggara. Kegiatan akan diadakan bulan Mei hingga Juli mendatang.
Kegiatan diinisiasi oleh Korps Pencinta Alam (KORPALA) Unhas dan dirancang sebagai ekspedisi ilmiah berbasis petualangan yang bertujuan untuk menggali dan melestarikan budaya maritim Nusantara. EPA III direncanakan akan berlayar dengan rute mencakup Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Demisioner Nahkoda KORPALA 2023 ,Rendy Syam menyebutkan bahwa pelayaran juga akan dirangkai dengan seminar internasional, pengabdian masyarakat, dan penerbitan buku. “Menggunakan perahu tradisional Sandeq, ekspedisi akan menempuh perjalanan sejauh 2.356 mil laut dengan 65 etape di empat negara,” ujarnya.
lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pelayaran ini bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan bentuk nyata dari komitmen pelestarian budaya maritim.
“EPA III mungkin tak akan berpengaruh banyak dalam mengubah arah angin sebuah kebijakan, tapi selama layar masih terkembang, ia adalah pengingat: laut bukan warisan untuk dijual, tapi nafas yang harus dihidupi,” ungkap mahasiswa Unhas itu.
Di samping itu, Rendy juga mengatakan, perjalanan bertujuan agar budaya maritim tidak hanya menjadi slogan semata, melainkan identitas yang tertanam dalam kehidupan masyarakat pesisir.
Pelayaran ini melibatkan berbagai kelompok, seperti Tim Laut bertugas dalam teknis pelayaran, Tim Darat memberikan dukungan logistik, serta Tim Media yang akan mendokumentasikan perjalanan. Selain itu, masyarakat pesisir di sepanjang rute pelayaran akan ikut serta dalam kelas bahari dan diskusi isu kemaritiman.
Melalui EPA III, ia berharap dapat membangkitkan kembali kejayaan maritim Nusantara dan memperkuat kesadaran akan pentingnya laut sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dijaga.
Marcha Nurul Fadila Jalil