Ketua Program Studi (Kaprodi) Psikologi, Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Ichlas Nanang Afandi SPsi MA, membawakan materi “Makna dan Urgensi Takziyatun Nafs dalam Kehidupan Muslim” pada kegiatan Pesantren Kilat (Peskil) 2025 yang digelar oleh Komunitas Kajian Islam Psikologi (K2IP) Unhas. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Kuliah (RK) GA 307 FK Unhas, Minggu (07/12).
Dalam kesempatan tersebut, Ichlas menjelaskan bahwa pembentukan karakter seorang Muslim tidak pernah terlepas dari lingkungan yang membesarkan serta membentuk cara pandang seseorang terhadap nilai kebaikan. Ia menegaskan bahwa keluarga dan lingkaran pertemanan memberi pengaruh besar terhadap bagaimana seseorang menjaga nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
“Karakter itu menular, jadi siapa yang ada di sekitar Anda akan sangat menentukan bagaimana Anda bertindak,” ujarnya.
Ichlas kemudian menyoroti pentingnya memilih lingkungan pertemanan yang mendukung tumbuhnya akhlak yang baik, karena lingkungan yang positif dapat membantu seseorang tetap berada pada perilaku yang selaras dengan ajaran Islam. Ia mencontohkan bagaimana perubahan perilaku kerap terjadi ketika seseorang berada dalam kelompok yang rajin beribadah dan saling mengingatkan dalam kebaikan.
Selain karakter personal, Ichlas Nanang Afandi menjelaskan bahwa takziyatun nafs juga menuntut seorang Muslim untuk memiliki kepekaan terhadap berbagai bentuk ketidakadilan yang terjadi di sekitarnya. Menurutnya, seorang Muslim tidak cukup hanya baik secara pribadi, tetapi juga harus peduli terhadap kondisi sosial yang menyangkut keadilan dan kemanusiaan.
“Jangan puas hanya dengan menjadi pribadi yang baik, karena masih banyak ketidakadilan yang perlu kita pedulikan,” tuturnya.
Fahry Muhammad
