Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Periode 2004-2007, Prof Hamid Awaluddin SH LLM MA PhD mengunjungi Rumah Kecil Penerbitan Kampus identitas Universitas Hasanuddin (Unhas), Kamis (25/07).
Dalam kunjungan itu, Prof Hamid bertemu alumni dan pengurus identitas Unhas. Mereka kembali bernostalgia sembari melihat foto-foto masa lalu dan arsip surat kabar identitas pada masa kepengurusan Prof Hamid.
“Sangat menyentuh memori dan kenangan kami di masa itu. Ternyata waktu mahasiswa, muka saya masih culun,” ucapnya.
Ia juga membaca sejumlah artikel kolom yang ditulis sejak 40 tahun silam. Dirinya lalu membandingkan kolom dulu dan sekarang. Jika dahulu menulis kolom karena reaksi batin terhadap hal-hal yang terjadi sekitar, maka sekarang terdapat unsur ilmu pengetahuan yang memakai data empirik, statistik dan sebagainya.
“Fasilitas sekarang hebat sekali. Dulu, satu ruangan di kampus lama dan ada sekat sedikit di tempat pemimpin redaksi, selebihnya berebut meja dan dua mesin ketik besar,” tambah Duta Besar Indonesia untuk Rusia (2008–2011) tersebut.
Sebagai alumni identitas, Prof Hamid melihat bahwa identitas Unhas yang masih bertahan merupakan media terlama yang sudah berjalan 50 tahun dan tertua di Makassar. Ia pun berpesan agar identitas terus menjaga eksistensinya sebagai lembaga pers kampus.
“Adanya kesinambungan dan pemeliharaan dijaga sangat apik. Tradisi itu bisa dalam bentuk manajemen, suplai dana dari Unhas, dan memperkuat sumber daya manusia dari generasi ke generasi,” katanya.
Aliyah Fadhilah