Rumah Sakit (RS) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Podcast ObrOl (Obrolan Online) Sehat bertemakan Mengenal Program Kehamilan Masa Kini. Kegiatan berlangsung melalui YouTube RS Unhas Official dan Instagram @rsunhas.official, Senin (26/06).
Menghadirkan Dokter Spesialis Obgyn RS Unhas, Dr dr Monika Fitria Farid SpOG MKes untuk membahas lebih lanjut mengenai tantangan suami istri memiliki anak, serta bagaimana penerapan program kehamilan masa kini.
Dalam kesempatannya, dr Monika mengatakan apabila sudah memasuki usia pernikahan dua hingga tiga tahun lebih tanpa hamil, maka pasangan suami istri harus segera memeriksakan diri.
“Karena jika lebih tiga tahun sudah termasuk tidak subur, dan dikhawatirkan diantara keduanya terkena infertilitas,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dr Monika menyarankan agar segera periksa guna mengetahui pihak mana yang mengalami kelainan. Dalam hal ini, suami harus periksa sperma agar diketahui jumlah sperma, bentuk, serta pergerakannya.
“Sperma tersebut perlu diketahui, kan dibutuhkan untuk membuahi sel telur dari si ibu,” imbuh dr Monika.
Sebagai seorang perempuan, semakin bertambah usia, semakin berkurang pula produksi sel telur. Terutama saat memasuki usia 35 tahun ke atas.
“Ketika sanak keluarga datang, kadang bukan mobil atau apa yang ditanyakan, melainkan kapan punya anak. Nah, kita harus proaktif untuk memeriksa diri, tidak perlu saling menyalahkan, karena keduanya harus sama-sama periksa,” ujar dr Monika.
dr Monika melanjutkan, jika haid tidak teratur, berat badan dan bulu kumis tumbuh, hal-hal itu menandakan polikistik ovarium yang dapat menyebabkan sulit memiliki keturunan.
Oleh karena itu, program hamil masa kini hadir untuk mengupayakan suami istri dapat mempunyai momongan. RS Unhas sendiri menawarkan tiga program hamil, diantaranya berhubungan terjadwal, inseminasi, dan bayi tabung.
Iftita Aspar