Sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di KEMAFAR (Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi) Unhas yang bergerak di bidang kemanusiaan, Pharmacy Rescue Committe (PRC) terjun langsung melakukan operasi bencana sejak Rabu (20/1). Bekerja sama dengan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Sulawesi Selatan (Sulsel), PRC Unhas mendirikan posko apotek siaga di Desa Galung, Koramil 1418-02 Tapalang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju.
Salah satu relawan UKM tersebut, Ahmad Mu’arif mengungkapkan, tujuan pendirian posko apotek siaga ini guna memastikan ketersediaan dan manajemen obat-obatan, serta perbekalan farmasi di lokasi bencana Sulbar.
“Selain itu kami melakukan pelayanan kesehatan dibantu oleh para dokter, dan kami juga kadang harus turun langsung ke pengungsian lainnya untuk memberikan penanganan medis,” tambah Ahmad.
Posko yang awalnya digunakan sebagai depo obat kini berubah menjadi posko pelayanan medis, hal tersebut disebabkan lokasi posko apotek siaga yang didirikan ternyata jauh dari posko kesehatan lainnya di daerah bencana. Adapun jumlah relawan yang terlibat berjumlah 8 orang, diantaranya 4 utusan PRC Unhas, 1 utusan PD IAI Sulsel, 1 mahasiswa Farmasi Unhas, dan dibantu oleh 2 relawan utusan Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) wilayah Indonesia Timur.
Sementara sumber pendanaan berasal dari anggaran IAI (pengurus daerah dan beberapa pengurus cabang di Sulawesi Selatan) serta berbagai donatur lainnya. Lebih lanjut, Ahmad menyampaikan kendala yang mereka hadapi, yakni kurangnya koordinasi antar tenaga kesehatan sehingga distribusi obat kurang merata
“Di samping itu, beberapa daerah sulit dijangkau menggunakan kendaraan karena longsor di beberapa daerah, seperti Dusun Tasipa Desa Rantedoda, Dusun Benteng Kata Desa Takandeang, Desa Bela, dan Desa Kopeang,” keluh Ahmad.
Namun, Ahmad dan relawan lainnya berharap pendirian posko apotek siaga ini membuat keadaan segera pulih, logistik terdistribusi merata, dan fasilitas pelayanan publik kembali beroperasi.
M203