Program Studi Doktoral Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan kegiatan Pre-Conference Session 2nd Doctoral International Conference 2025. Kegiatan dilaksanakan di Innovate Room I, Unhas Hotel and Convention, Rabu (21/05).
Kegiatan dimulai dengan kuliah umum dilanjutkan dengan materi yang terbagi di tiga kelas. Salah satu ruangan mengangkat materi berjudul Publication in National and International Journals.
Materi dibawakan oleh anggota Disaster Research Center Universitas Gajah Mada (UGM), Bevaola Kusumasari PhD, yang menjelaskan strategi menulis publikasi ilmiah yang kuat dan berbobot pada mahasiswa doktoral.
“Menempuh pendidikan doktoral bukan semata-mata soal mendapatkan gelar. Apakah tujuan kita untuk naik pangkat atau loncat jabatan? atau justru ingin mendapatkan nilai tambah?” tanyanya.
Lebih lanjut, ia mengajak peserta untuk memahami pentingnya menemukan kebaruan atau novelty dalam disertasi yang akan dibuat. Menurutnya, kebaruan tidak selalu berarti sesuatu yang besar. Namun, bisa datang dari hal yang belum pernah dilihat orang lain.
“Semua orang mungkin sudah meneliti botol Aqua, tapi siapa yang meneliti lem untuk stiker di botolnya,” jelas Bevaola.
Lebih lanjut, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM itu menjelaskan mahasiswa perlu memahami peta keilmuan dengan baik, sehingga dapat dibedakanantara mahasiswa S3 dan non-S3. “Misalnya siapa tokoh utama dalam bidang yang akan diteliti, metodologi yang digunakan, kelebihan dan kekurangan, hingga bagaimana posisi riset kita terhadap penelitian sebelumnya,” pungkasnya.
Siti Nur Haliza Yusrianto
