Calon Rektor (Carek) Universitas Hasanuddin (Unhas) nomor urut 2, Prof dr Budu PhD SpM(K) MedEd, menyoroti peran mahasiswa di tengah perubahan global dan target Indonesia Emas 2045 dalam Dialog Terbuka Carek periode 2026–2030. Kegiatan ini berlangsung di Arsjad Rasjid Lecture Theatre, Kamis (18/12).
Dalam penyampaiannya, Prof Budu memberikan apresiasi atas terselenggaranya forum dialog yang membuka ruang bagi mahasiswa untuk menyampaikan masukan dan pandangan terhadap masa depan Unhas. Menurutnya, dialog terbuka menjadi sarana penting untuk memperkuat komunikasi antara pihak kampus dan mahasiswa.
Prof Budu menjelaskan bahwa jika dipercaya memimpin Unhas, ia akan mengusung konsep socio-preneurship university, yakni kampus yang aktif bergerak dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas serta mahasiswa. Ia berpendapat bahwa perguruan tinggi tidak boleh berfokus semata pada kepentingan internal, tetapi juga harus memberi dampak nyata bagi lingkungan masyarakat.
“Socio-preneurship, visi yang saya jalankan ini, bukan visi saya secara pribadi, tetapi visi kita semua, termasuk mahasiswa,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan kedudukan mahasiswa sebagai bagian krusial dalam membawa perubahan. Ia menyebut mahasiswa sebagai agent of change yang berperan dalam mengawal kebijakan serta arah pergerakan kampus.
Selain itu, Prof. Budu menekankan peran mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Ia mengingatkan pentingnya menyiapkan mahasiswa sejak saat ini untuk menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045.
“Kalau saat ini tidak disiapkan dengan sebaik-baiknya, maka generasi penerus itu tidak akan ada,” pungkasnya.
Siti Nur Haliza Yusrianto
