Guru Besar Ekonomi Regional Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin )(Unhas), Prof Dr Abd Rahman R. SE MSi sampaikan pidato pengukuhan dan penerimaan pada sidang Paripurna Senat Akademik (SA). Kegiatan berlangsung di Ruang Senat Lantai 2 Gedung Rekotrat Unhas, Selasa (24/12).
Melalui Kesempatannya, Rahman membawakan orasinya yang berjudul Pusat Pertumbuhan Ekonomi Wilayah dalam Perspektif Konsep Integritas. Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah mengalami perbedaan.
“Ada wilayah yang ekonominya cepat tumbuh, begitupun sebaliknya. Sehingga melahirkan ketimpangan ekonomi dan menjadi salah satu penyakit ekonomi,” jelasnya.
Melihat berbagai ketimpangan dalam dunia perekonomian, Ia menawarkan pembentukan pusat pertumbuhan ekonomi. Konsep ini telah diterapkan di beberapa negara maju dan berkembang.
Lebih lanjut, Guru Besar FEB itu menjelaskan dampak positif dan negatif dari konsep tersebut. Pengaruh baiknya, yaitu prime mover, peningkatan employment, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. “Diharapan wilayah tersebut dapat bertumbuh dengan cepat sehingga bisa mengatasi ketimpangan ekonomi antar wilayah,” ungkapnya.
Sementara itu dampak negatif dari konsep ini, seperti ketergantungan ekonomi bagi wilayah interland. Fenomena ini terdapat pada kasus guru besar yang berasal dari kampung dan tidak lagi kembali daerahnya. “Bapak/Ibu para profesor, kembalilah ke kampung untuk berinvestasi,” tutur Rahman.
Ismail Basri