Rangkaian acara Unhas Career Expo masih terus berlangsung hingga Kamis (19/05) di JK Arenatorium Unhas. Kegiatan ini kembali dilanjutkan dengan presentasi materi oleh sejumlah perwakilan perusahaan dan beberapa narasumber lain yang membahas tentang pengembangan karir bagi mahasiwa.
PT Vale merupakan salah satu perusahaan yang berkesempatan memperkenalkan perusahaannya kepada mahasiswa. Presentasi materi dibawakan oleh Gustaf Ganna Songgo selaku Director People and Culture Department PT Vale Indonesia.
Semula, Gustaf mengatakan bahwa PT Vale Indonesia adalah Indonesia mini karena keberagaman karyawannya dengan jumlah hampir 3.000 berasal dari berbagai daerah, yaitu Papua, Sulawesi, Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.
“Tujuan PT Vale Indonesia adalah memperbaiki kualitas hidup dan m entransformasikan masa depan. Bersama. Kata ‘Bersama’ ini dikhususkan karena kita tidak bisa melakukan segalanya dengan sendiri. Dan karenanya, transformasi budaya yang diharapkan oleh PT Vale Indonesia adalah learning together,” ujarnya.
Tujuan tersebut selanjutnya diwujudkan dalam bentuk values PT Vale Indonesia, yakni bertindak dengan penuh integritas, menghargai semua orang yang membangun perusahaan, mewujudkan tujuan serta menghargai bumi dan masyarakat.
Adapun ambisi yang diinginkan oleh PT Vale Indonesia adalah menjadi perusahaan besar yang dikenal oleh masyarakat sebagai perusahaan unggul dalam keselamatan kerja, memiliki operator andal, referensi perusahaan berbakat yang berkelanjutan dan berbagi nilai.
Aspirasi PT Vale Indonesia adalah menjadi perusahaan otentik. Untuk memulainya, perusahaan telah menandatangani Charter mengenai Diversity, Inclusion, and Equity (DIE) pada tahun 2020. Diversity diartikan sebagai keberagaman, Inclusion sebagai keikutsertaan, dan Equity yang berarti kesetaraan.
“Mengapa kami mengedepankan DIE di PT Vale Indonesia? Karena DIE bisa meningkatkan keinginan dalam diri karyawan untuk menghasilkan pekerjaan di luar tanggung jawab, tingkat keinginan karyawan untuk tinggal itu tinggi, dan menciptakan kerja sama tim yang baik sehingga memungkinan untuk menghasilkan ide-ide yang kreatif,” terangnya.
Melanjutkan presentasi, Gustaf menegaskan bahwa Diversity, Inclusion, and Equity it is not a right things to do, it is business.
“Orang bilang menghargai keberagaman adalah hal yang benar dan mungkin semua agama mengajarkan bahwa kita harus menghargai keberagaman. Tapi bagi kami Diversity, Inclusion, and Equity bukanlah hal yang benar, tapi kami melakukannya karena kebutuhan bisnis. Untuk maju, kita harus memastikan organisasi kita sebagai organisasi yang Diversity, Inclusion, and Equity,” jelasnya.
Miftahul Janna