Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Desa Balassuka melangsungkan kegiatan Publikasi Sekolah Adat Barakka’na Balassuka, Minggu (26/01). Publikasi Sekolah Adat Barakka’na Balassuka merupakan salah satu upaya agar generasi penerus Desa Balassuka terus melestarikan kebudayaan dan kearifan Lokal yang dianut oleh para pendahulunya.
Mahasiswa KKN-T, Inri Ainur Kusmana mengatakan, Publikasi Sekolah Adat ini memberikan informasi bahwa sistem pengajaran yang dianut adalah andragogi berbasis kolaborasi atau sering juga dikenal sebagai peer-to-peer learning.
“Sekolah ini tidak sama dengan sekolah biasa yang memiliki sistem pengajaran tetap seperti guru dan siswa. Siapa pun yang datang dan memiliki ilmu mengenai kebudayaan dan kearifan lokal dapat mengajar dan belajar di sekolah ini,” jelasnya.
Sistem pengajaran ini merupakan salah satu keunikan dan daya tarik dari Sekolah Adat Barakka’na Balassuka.
Konten publikasi ini juga memberikan informasi mengenai jenis permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak Sekolah Adat Barakka’na Balassuka, seperti A’lurusu, A’dende, A’galacang, A’longga–longga, dan masih banyak lagi.
“Permainan ini diturunkan dari orang-orang sebelumnya dan bahan-bahannya dapat ditemukan di alam sekitar,” ujar Inri.
Salah satu pengelola sekolah adat Barakka’na Balassuka sekaligus fasilitator utama, Wahyudin Dg Sitaba bercerita, pelestarian budaya di desa Balassuka saat ini menghadapi tantangan berupa distraksi dan pengaruh dari luar yang menyebabkan terkikisnya adat kebiasaan masyarakat.
Perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini perlu ditangani dengan strategi yang sesuai agar semangat anak-anak terus berkobar untuk melestarikan kebudayaannya.
Jum Nabillah