“Berawal dari komunitas bawah pohon, kelompok ini mampu berkembang menjadi Unit Kegiatan di Himafi”
Pernah mendengar Komunitas Bawah Pohon? Mahasiswa jurusan Ilmu Fisika Fakultas MIPA Unhas mungkin tidak asing mendengar nama komunitas tersebut. Apalagi yang termasuk dalam Himpunan Mahasiswa Fisika (Himafi). Ya, Komunitas Bawah Pohon merupakan cikal bakal terbentuknya salah satu Unit Kegiatan Himpunan (UKH) di Himafi. Sejak tahun 2010, komunitas yang dibentuk oleh kelompok mahasiswa fisika ini, berubah dari Komunitas Bawah Pohon menjadi UKH serta berganti nama menjadi ‘ Kelompok Studi Fisika Quantum’.
Aswan, Ketua Quantum saat ini, menjelaskan bahwa awalnya Quantum hanyalah sebuah perkumpulan. Perkumpulan tersebut terdiri dari beberapa mahasiswa Ilmu Fisika yang membahas mengenai pelajaran fisika khususnya terkait pelajaran teori.
“Mereka berkumpul ketika jam istirahat maupun ketika selesai kuliah di sore harinya dan lambat laun perkumpulan ini kemudian dikenal dengan nama komunitas bawah pohon,” ungkapnya.
Sedangkan nama komunitas bawah pohon dipilih karena tempat kumpul mahasiswa tersebut berada di bawah pohon samping kantin MIPA. “Jika ditanyakan mengenai waktu terbentuk tidak ada kejelasan karena ini bermula dari Komunitas Bawah Pohon,” ujar Aswan, ketika ditemui oleh Identitas di Sekretariat BEM FMIPA Unhas.
Selang beberapa tahun menyandang status sebagai komunitas, salah satu anggota komunitas, Juritno, berinisiatif untuk menjadikan komunitas ini sebagai UKH. Menurutnya, perubahan tersebut dilakukan agar bisa memenuhi syarat secara administratif. Selain itu, agar perkumpulannya lebih teratur dan terarah kinerjanya. Melalui Quantum, mahasiswa dapat saling bertukar pikiran mengenai pelajaran di kelas khususnya pelajaran Fisika.
Lebih lanjut, Aswan menjelaskan nama Quantum diambil dari pelajaran fisika modern. Dalam fisika, Quantum adalah jumlah minimum dari setiap entitas fisik yang terlibat dalam interaksi. Nama Quantum dianggap sesuai dengan bidang ilmu yang mereka jalani.
“Pada sejarah Fisika, kan ada fisika klasik dan fisika modern, dan Quantum adalah sesuatu di fisika modern,” tambahnya.
Berbeda dengan UKH lainnya, Quantum tidak memfokuskan diri untuk memperlihatkan kegiatan yang dilakukan dan bagaimana kegiatan dapat terlaksana. Tetapi Quantum lebih menitikberatkan pada proses kaderisasi anggota. “Hanya sebagai wadah untuk mahasiswa yang mau belajar mengenai fisika,”ujar Aswan.

Untuk program kerja, selain rekruitment anggota, Quantum juga biasa mengadakan studi banding atau study tour ke perusahaan-perusahaan. Perusahaan tersebut seperti perusahaan semen Bosowa atau Badan Pengamanan Fasilitas kesehatan (BPFK) yang ada di Makassar. Tak jarang, Quantum juga mengadakan pelatihan kepada asisten lab sebelum bertugas.
Sebagai Unit Kegiatan Himpunan, Quantum memiliki peran tersendiri dalam proses kaderisasinya. Banyak mahasiswa yang telah dikader di Quantum kemudian kembali ke Himpunan dan mengikuti lomba seperti lomba Olimpiade dan lomba lainnya yang berbau ilmu fisika.
Struktur organisasi Quantum sama halnya dengan organisasi lain. Terdapat ketua, sekretaris, dan pembagian bidang-bidang lainnya. Adapun empat bidang yang terdapat di Quantum, yakni konsentrasi material dan energi, mikroskopis dan optik, teori dan komputasi serta instrumentasi.
Dari keempat bidang inilah kemudian dirumuskan program kerja yang akan dilakukan selama satu masa kepengurusan. Hingga saat ini, Quantum telah melalui empat kali masa kepengurusan. Rencananya dalam waktu dekat, Quantum akan membuka pendaftaran untuk merekrut anggota baru dari mahasiswa Jurusan Ilmu Fisika.
Reporter: Mutmainnah/Nurmala