Departemen Psikologi Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Interdisciplinary Conference in Psychology, Health & Social Science (ICPHS) dengan tema “Thriving during Pandemic” melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni 27-28 November 2021.
ICPHS merupakan konferensi internasional yang dilaksanakan dalam rangka memperingati sepuluh tahun berdirinya Departemen Psikologi, Fakultas Kedokteran Unhas.
Ketua Panitia Pelaksana ICPHS, Rezky Ariany Aras dalam wawancaranya, Minggu (28/11) mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk melihat pandemi Covid-19 dari berbagai perspektif seperti dari psikologi, kesehatan maupun sosial.
“ICPHS ini merupakan konferensi internasional yang berusaha untuk melihat dari berbagai sisi, baik dari kesehatan, psikologi dan sosial. Bagaimana kita bisa bertumbuh lebih kreatif selama pandemi,” ungkap Dosen Departemen Psikologi Unhas itu.
Selama pelaksanaannya, ICPHS mendapatkan apresiasi yang baik dari berbagai pihak, khususnya para akademisi yang tertarik dengan isu psikologi dan kesehatan. Hal ini dikarenakan, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari mancanegara dalam rangka saling bertukar pengetahuan dan sudut pandang terkait dengan kehidupan sosial di masa pandemi.
“Sejauh ini, tidak ada kendala yang cukup besar, apalagi event ini juga dilaksanakan secara online, hanya pembukaannya saja yang dilaksanakan offline. Jadi secara umum, tidak ada kendala dalam pelaksanaan ICPHS,” ujar Rezky.
Ia berharap kegiatan ini mampu memotivasi masyarakat untuk bertumbuh secara kreatif dan lebih baik lagi.
“Apalagi di masa sekarang, tantangan menjadi semakin banyak dan semakin berat dikarenakan adanya Covid-19 serta perkembangan teknologi yang semakin mengubah kehidupan sosial dari berbagai sisi,” kata Rezky.
Salah satu pemateri dalam konferensi, Dr Muh Tamar MPsi dalam kesempatannya menyampaikan materi Positive Leadership in Managing Organizational Change. Ia mengatakan kepemimpinan positif merupakan hal penting saat menghadapi situasi tak terduga yang mempengaruhi banyak aspek.
“Seperti Covid-19 ini yang memberikan perubahan besar-besaran terhadap semua elemen masyarakat. Maka sikap kepemimpinan positif sangat diperlukan, khususnya dalam keorganisasian,” ujar Tamar.
Ia juga menjelaskan terkait lima belas nilai yang menjadi kompetensi dari kepemimpinan positif. Diantaranya seperti empati, perkembangan, komunikasi, kerja sama, dan nilai-nilai lainnya yang semuanya menjadi dasar dari sikap kepemimpinan positif dalam suatu organisasi.
Rezky Wongiyanto