Masih terekam jelas di ingatan kita kebakaran yang terjadi di salah satu kamar Asrama Mahasiswa (Ramsis) Unit 2 Blok C Unhas, Sabtu (10/9). Beruntung kebakaran yang diduga akibat korsleting arus pendek listrik tersebut tidak memakan korban jiwa tetapi menghanguskan 1 kamar beserta isinya.
Peristiwa kebakaran bukan lagi menjadi suatu hal yang baru di Universitas Hasanuddin. Jika melihat kembali beberapa tahun ke belakang, kejadian serupa kerap kali terjadi. Tahun 2014, kebakaran pernah terjadi di salah satu lantai gedung Fakultas Pertanian (Faperta).
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari. Kebakaran bermula dari letusan yang berasal dari jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, api kemudian mulai membesar dan melahap berbagai barang di hampir seluruh ruangan lantai 3 yang merupakan ruang laboratorium dan dosen.
Sekitar empat mobil beserta dua unit tangki milik pemadam kebakaran Unhas dan lima unit dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar dikerahkan silih berganti agar kebakaran tidak menyebar luas ke Gedung lainnya. Setelah 2 jam bergelut dengan panasnya kobaran api, pemadam akhirnya berhasil menjinakkan si jago merah.
Pasca kejadian tersebut nilai kerugian ditaksir mencapai ratusan juta hingga milyaran rupiah. Kerusakan paling nampak adalah laboratorium dan ruang arsip fakultas. Akibatnya beberapa penelitian dosen dan juga mahasiswa ikut hangus dilalap api. Selain itu mahasiswa Fakultas Pertanian strata satu terpaksa diliburkan selama sepekan.
“Untuk kerugian kita belum tahu pasti hanya saja di lab itu ada alat seharga dua milyar ikut terbakar,” ucap Dekan Fakultas Pertanian, Prof dr Ir Sumbangan Baja MSc, Senin (20/10).
Namun sayangnya penyebab pasti kebakaran tersebut masih belum diketahui, meski laboratorium forensik Polda Sulsel yang telah melakukan penyidikan dua hari pasca kejadian, masih belum mempublikasikan hasilnya.
“Makanya saya heran, kenapa tiba-tiba terbakar. Kalau masalah listrik pasti ada menggunakan dan mungkin saja ada yang beraktivitas disitu. Jadi kalau memang ada semua itu illegal,” tegas Salama.
Bukan hanya Gedung, gardu listrik pun tak luput dari ganasnya si jago merah. Tahun 2015 gardu listrik di lantai depan lecture theatre pernah terbakar. Berawal dari suara ledakan dan dengan cepat api menjalar membakar panel listrik lantai atas.
Kebakaran pun berlangsung selama kurang lebih satu jam sebelum akhirnya dapat di padamkan. Penyebab kebakaran pun disinyalir karena dua hal, yakni usia kabel yang sudah usang dan beban daya listrik yang berlebih. Banyaknya sambungan listrik menyebabkan isolasi kabel panas lalu meleleh sehingga memicu hubungan arus pendek listrik.
“Penyebab kebakaran karena beban di daerah itu tidak seimbang kadang terdapat sambungan ilegal dan tidak dikoordinasikan lebih dahulu, padahal itu bukan peruntukannya. Akhirnya tidak seimbang dan timbul panas,” ucap Koordinator Central Workshop, Ahmad Yusran, Kamis (29/10).
Tak cukup sampai disitu, tahun 2019 lalu si jago merah juga pernah melalap gedung laboratorium lama Teknik Elektro. Kejadian yang mulanya berawal dari laporan salah seorang mahasiswa FMIPA melihat adanya cahaya kemerahan yang nampak dari ruangan lantai tiga.
Tak berselang lama suara ledakan kaca disertai semburan api keluar dari jendela yang berasal dari ruangan tersebut, sontak hal itu membuat mahasiswa beserta satuan pengaman (satpam) Unhas saling bahu membahu untuk mencoba memadamkan api. Namun naas bukannya malah padam api tersebut malah semakin membesar. Pada akhirnya dua unit pemadam kebakaran Unhas diturunkan ke lokasi api, namun api baru berhasil dipadamkan setelah mobil pemadam kebakaran didatangkan dari BTP dan KIMA.
Belum diketahui penyebab pasti kebakaran tersebut namun berdasarkan keterangan Ketua Departemen Teknik Elektro pada masa itu, Prof Dr Ir H Salama Manjang MT menyampaikan laboratorium yang terbakar tersebut sudah tidak lagi digunakan setelah Fakultas Teknik Pindah Ke Gowa.
Banyaknya kejadian kebakaran yang terjadi di Unhas tentu saja akan menjadi sebuah bahan evaluasi bersama. Kurangnya perhatian terhadap gedung terlantar hingga semrawutnya kabel pada gardu listrik yang ada. Unhas kini harus berbenah diri untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman bagi segenap mahasiswa dan civitas akademika.
Ilham Anwar