Universitas Hasanuddin (Unhas) adakan kuliah umum dalam rangka pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Forum Bela Negara (FBN) Sulawesi Selatan (Sulsel) Republik Indonesia (RI) 2025–2030. Mengusung tema dengan tema “Peranan Komponen Pendukung dalam Membela Negara”, kegiatan berlangsung di Arsjad Rasjid Lecture Theater, Jumat (10/10).
Rektor Universitas Pertahanan (Unhan), Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) (Purn), Dr Anton Nugroho MMDS MA, hadir memberikan materinya. Ia menyampaikan latar belakang kemerdekaan yang penuh peperangan pasca-proklamasi.
“Sehingga pada serangan 1 Maret menyebabkan berdirinya organisasi darurat militer seperti Khodam di tingkat gubernur, Korem memiliki karesidenan, hingga Kodim untuk kecamatan,” tambahnya.
Di samping itu, Wakil Ketua Dewan Pengawas FBN RI itu mengungkap bahwa peristiwa tersebut merupakan latar belakang kehadiran pemerintahan militer di Indonesia. Ia juga meminta kedua organisasi ini saling merangkul dan membina daya juang masyarakat Nusantara selama masa perdamaian.
“Kita perlu pembinaan tersebut untuk bersiap dalam menghadapi potensi perang dari negara lain,” tuturnya.
Pria kelahiran Klaten itu kemudian mengangkat beberapa contoh konflik, seperti perang antar negara yang saat ini berlangsung. Kemudian sengketa Laut Natuna dengan Cina.
Potensi konflik tersebut dapat diatasi dengan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (Sishanta) yang menyatukan seluruh komponen bangsa agar siap berperang.
“Ini memerlukan manajemen pertahanan agar sumber daya dapat digunakan untuk memenangkan peperangan,” pungkasnya.
Naufal Ahnaf Khairi
