Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc menghadiri Talkshow Implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Satuan Tugas (Satgas) PPKS Unhas di Ballroom Unhas Hotel and Convention, Kamis (31/10).
Rektor Unhas yang akrab disapa Prof JJ itu menyampaikan, kata inklusif bukanlah istilah yang mudah disebut. Menurutnya, hal ini perlu komitmen, nyali dan jiwa yang besar serta memerlukan kerja sama. “Inklusif disini memayungi segala pihak, terutama korban dan mungkin calon korban ke depannya,” sebutnya.
Kegiatan talkshow ini tak hanya membicarakan terkait kekerasan seksual, tetap juga dikolaborasikan dengan anti perundungan dan intoleransi. Prof JJ sendiri menyebut, Unhas saat ini sudah berusaha mendukung semaksimal mungkin pencegahan diskriminasi di kampus.
Adapun pencegahan ini tidak hanya melibatkan satgas PPKS Unhas, melainkan seluruh dekan setiap fakultas. “Mencegah lebih baik daripada mengobati. Seluruh pihak itu harus menjadi bagian dari kewaspadaan,” ujarnya.
Ia juga menyebut, dua penyebab utama terjadinya tindakan kejahatan, yaitu niat dan kesempatan. Dua penyebab ini harus terus diperhatikan untuk mengurangi niat dan kesempatan dan diberikan efek jerah.
Melalui forum itu, Rektor Unhas menegaskan bahwa Satgas PPKS Unhas selalu mempertimbangkan kebijakan dan keputusan yang diambil agar tidak ada pihak yang dirugikan atau diuntungkan.
“Dalam tanda kutip, satgas PPKS Unhas bukanlah polisi India istilah anak-anak yang main hantam saja, Di dalamnya selalu diperhatikan dengan bijak sehingga memberikan dampak dan solusi yang baik. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi talkshow ini,” tuturnya.
Ismail Basri