Universitas Hasanuddin (Unhas) menginisiasi konferensi Jepang-Indonesia bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Badan Riset Inovasi dan Nasional, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, dan Embassy of Japan Indonesia. Kegiatan ini bernama The 6th Joint Working Group (JWG) yang digelar di Unhas Hotel and Convention, Kamis-Sabtu (10-12/07).
Pada konferensi ini, Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc menyebut akan merancang kerja sama global dengan sejumlah universitas di Jepang.
“Mengingat di Unhas sendiri terdapat banyak mahasiswa yang tertarik dengan budaya dan mulai mempelajari bahasa Jepang dengan intens,” tuturnya saat diwawancara setelah Rector’s High Level Meeting, Kamis (10/07).
Jamaluddin juga menyoroti beberapa aspek khusus yang menghubungkan Indonesia dan Jepang. Mulai dari pertukaran pelajar, academic occuration, pertukaran staf, kerjasama riset strategis, dan juga rencana kerjasama dalam industri.
“Saat ini yang saya perhatikan ialah rumah sakit di Jepang membutuhkan tenaga kesehatan, khususnya dari mahasiswa kita,” tutur dosen ahli biologi serta ekologi kelautan itu.
Lebih lanjut, Unhas semakin gentar dalam menggunakan bahasa Jepang sebagai kekuatan diplomasi yang utama. Hal ini dipengaruhi adanya program studi Sastra Jepang yang baru saja menyelenggarakan Japanese Language Proficiency Test (JLPT) pada Minggu, 06 Juli lalu.
“Kita sangat berharap bahwa ini adalah momentum yang pas, dan mungkin akan membuka ruang kesempatan interaksi yang ada kaitannya dengan penempatan tempat kerja,” tutupnya.
Andi Nadya Tenrisulung
