Rombongan pemerintah Indonesia yang terdiri dari rektor dan Majelis Wali Amanat Unhas, Prof Eko Prasojo (Ketua Tim Reformasi Birokrasi), dan Staf Kemenpan/RB diterima oleh Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya. Ada pula Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosbud (Adek Triana Yudhaswari), Sekretaris Kedua Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler (Rendy Ramanda), dan beberapa staf.
Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, sebagai pimpinan delegasi menyampaikan keinginan Menpan/RB untuk meningkatkan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia melalui kerjasama tripartit Universitas Wellington dengan Unhas dan UI. Mahasiswa yang berasal dari ASN diharapkan dapat meningkatkan kapasitasnya melalui international exposure.
“ASN yang berasal dari Kawasan Timur Indonesia dapat melanjutkan pendidikannya selama satu tahun di Unhas dan selanjutnya satu tahun di PT mitra,” jelas Prof Dwia, Minggu Malam (28/7, waktu Wellington).
Sementara itu, ASN dari wilayah barat dapat menjalani studi di UI dan PT mitra. Program ini akan dibiayai melalui program LPDP.
Tantowi Yahya menyambut baik program tersebut karena universitas di Selandia Baru khususnya di Wellington memiliki banyak program studi unggulan termasuk tourism, e-government, geothermal, dan marine yang tentunya akan banyak diminati oleh mahasiswa asal Indonesia.
“KBRI Wellington tentunya akan mendukung dan memberikan fasilitas dalam menjembatani pelaksanaan kerjasama tripartit ini,” ujar Tantowi.
Pada kesempatan yang sama, Prof Eko Prasojo menjelaskan secara teknis bahwa setelah menempuh studi di Unhas dan UI, mahasiswa yang tertarik pada Master of Public Administration dapat memilih melanjutkan di Canberra. Sedangkan, mahasiswa yang berminat di Master of Public Policy diarahkan ke University of Melbourne dan yang memilih e-government akan difasilitasi di Wellington Selandia Baru.
Kementerian PAN/RB direncanakan akan melaksanakan soft launching program double degree ini di Jakarta, 21 Agustus 2019.
Khintan