Lembaga mahasiswa yang berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar diskusi dan lapak buku. Kegiatan ini diselenggarakan di Taman Fisip Unhas, Senin (19/8).
Sekitar pukul 14.30 Wita diskusi ini dimulai. Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut berlangsung secara spontan sebagai respon para lembaga Fisip atas pembredelan buku di kota Makassar. Tak hanya itu, diskusi ini juga merupakan respon mereka terhadap sikap represi Satpam atas kampanye mahasiswa, dan hiruk pikuk kehidupan berlembaga di kampus.
Adapun lembaga-lembaga yang terlibat, antara lain; Resist Sospol, Himpunan Mahasiswa Antropologi (Human), Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik), dan Himpunan Mahasiswa Pemerintahan (Himapem).
Resist Sospol yang diwakili Azwar Radhif mengatakan, lapak buku mereka adakan sebagai respon terhadap pemberedelan oleh Satpol PP Makassar di Pantai losari, pemberedelan buku “kiri” di Gramedia oleh Ormas rekasioner beberapa waktu lalu, dan kehidupan berlembaga di kampus hari ini.
Mereka melihat itu semua terjadi karena ketidaktahuan dan kealpaan aparatus terhadap literasi dan makna demokrasi.
“Itu melanggar demokrasinya negara. Sipil harusnya yang terlibat dalam partisipasi politik. Memahami soal demokrasi, tapi dengan dibatasi ruangnya berarti hari ini negara tidak terlalu mencerminkan asas demokratis secara umum, melalui aparatus respresifnya, melalui satpam, dan melalui ormas reaksioner,” jelasnya.
Dia juga mengatakan, kegiatan diskusi dan lapak buku ini diadakan spontan bersama lembaga-lembaga Fisip lainnya, untuk mengawal pembekuan lembaga.
“Tapi kalau tanya tujuannya spontan diadakan tetap juga mengarah ke sana, mengenai PR Ormawa dan pembekuan lembaga kemahasiswaan, karena berdampak juga dengan psikologi mahasiswa sekarang atas pembekuaan itu,” Ungkapnya.
Saat kegiatan berlangsung, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U) Unhas, Abdul Fathir Kasim datang menghadiri kegiatan tersebut. Kedatanganya itu menarik perhatian para peserta.
Ketika diberi kesempatan untuk menanggapi kegiatan ini, Fatir, sapaan akrabnya menolak karena baru saja tiba sembari melanjutkan menyimak diskusi yang dibawakan Kosmik Fisip Unhas.
Dalam diskusi itu, Fachrul Rozy sebagai perwakilan dari Kosmik Fisip Unhas yang juga merupakan Fasilotator diskusi mengangkat tema, “Ciluk Baa di Balik Bekunya Lembaga Kemahasiswaan”.
Sementara itu, Jawahirus Saniah, Kordinator Comunication Study Club Kosmik Unhas mengatakan, diskusi ini sebagai respon yang lebih ilmiah terhadap pembekuan-pembekuan lembaga.
“Salah satu respon kami adalah reaksi yang tidak keras atau melawan.Yah, salah satunya dengan jalur seperti ini yang lebih ilmiah menghidupkan nafas-nafas kelembagaan,” bebernya.
Terakhir, Randa, Ketua Human Fisip Unhas berharap dengan kegiatan ini minat baca mahasiswa semakin baik.
“Menampilkan ke mahasiswa baru bahwa ini lembaga Fisip masih ada. Saya berharap bahwa minat baca dan minat diskusinya teman-teman semakin baik,” ucapnya.
Syahrir