Unhas resmi menyandang status Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) pada 2014 lalu. Salah satu keuntungannya, Unhas dapat membuka, mengubah, atau menutup Program Studi (Prodi) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Bundel identitas 2016, Prodi Keperawatan tak lagi berada dinaungan Fakultas Kedokteran. Ketua Prodi Keperawatan, Dr Ariyanti Sakeh SKep MKes saat itu mengatakan alasan pembentukan Fakultas Keperawatan karena telah memiliki banyak mahasiswa.
“Terlebih alumni berkualitas. Jadi keperawatan memang sudah bisa menjadi fakultas,” kata Ariyanti.
Melalui live di akun resmi Unhas dalam Red Campus Talk, Unhas memperkenalkan Prodi Keperawatan bersama Kepala Prodi Dr Yuliana Syam SKep Ns MSi, Selasa (2/3/2021).
Yuli menceritakan sejak 1999, Prodi Keperawatan telah ada dan berada di Fakultas Kedokteran. Kemudian 2017, berkembang menjadi Fakultas Keperawatan terbesar di Indonesia Bagian Timur.
“Prodi ini telah terakreditasi A dan satu-satunya Prodi Keperawatan se-Indonesia yang telah terakreditasi penjaminan mutu internasional sejak 2019,” ucap Yuli.
Sama halnya dengan rumpun ilmu kesehatan, Farmasi. Dikutip dari website resmi Fakultas Farmasi, pada awalnya Prodi Farmasi berada dinaungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Tertanggal 14 Maret 2007, dibentuk Fakultas Farmasi dengan Surat Keputusan (SK) Rektor Unhas No. 441/H4/O/2007.
Kemudian Fakultas Kehutanan Unhas, pada era 1990-an Prodi Manajemen Hutan berada di Fakultas Pertanian dan Kehutanan. Pada 2008, Prodi Manajemen Hutan dan Teknologi Hasil Hutan melebur menjadi Prodi Kehutanan. Prodi ini satu-satunya di Fakultas Kehutanan yang baru terbentuk.
Melihat adanya permasalahan bidang kehutanan dengan semakin tingginya laju kerusakan keanekaragaman hayati, Sumber Daya Alam (SDA), dan urgensi perlindungan hutan sehingga dianggap perlu pembukaan Prodi Konservasi Hutan.
Sejalan dengan itu, Rektor mengeluarkann SK No. 5341/UN4.1/Kep/2020 tanggal 8 Oktober 2020 untuk pembukaan Prodi Konservasi Hutan. Prodi ini juga merupakan jawaban dari tantangan dinamika eksternal yang perlu pendekatan baru dengan berintegrasi terhadap revolusi industri, big data, dan bioteknologi.
Tak mau kalah, Fakultas Pertanian juga membuka Prodi Ilmu Tanah berdasarkan SK Rektor No. 2846/UN4.1/KEP/2020 tertanggal 4 Juni 2020.
Dikutip dari website identitas Unhas, Ketua Departemen Ilmu Tanah Dr Rismaneswati SP MP mengatakan Ilmu Tanah bersama Agronomi dan Proteksi Tanaman telah ada sebelumnya. Ketiganya dilebur dalam Prodi Agroteknologi melalui SK No 163/DIKTI/Kep/2007 tanggal 29 November 2007 oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Kemudian pada November 2020, melalui rapat terbatas Majelis Wali Amanat (MWA), Fakultas Pertanian membuka kembali Prodi Proteksi Tanaman. Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Ir Muh Restu MP mengungkapkan pembukaan Prodi Proteksi Tanaman didukung oleh SDM yang memadai, riset, serta publikasi dosen maupun mahasiswa.
Tim Pembukaan Prodi Proteksi Tanaman, Sylvia Syam mengatakan prodi ini hadir kembali agar memperkuat program linearitas keilmuan bidang proteksi tanaman karena adanya Prodi S2 Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan.
Melalui rapat yang sama, MWA membahas mengenai pembukaan Prodi Teknologi Hasil Perikanan di FIKP. Dekan FIKP Dr Ir St Aisjah Farhum MSi mengatakan pengembangan prodi ini mengacu pada ilmu perikanan yang akan berkontribusi terhadap pembangunan perikanan Indonesia.
“Hal ini sesuai nomenklatur Dikti dan pengembangan sub bidang sistem penanganan hasil perikanan, teknologi pengawetan dan pengelolaan hasil perikanan, serta mutu dan keamanan produk perikanan,” jelas Aisjah dikutip dari laman resmi Unhas, Jumat (13/11/2020).
Sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satunya, mengenai pembukaan prodi melalui kerja sama, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta yang berakreditasi A dan B diberikan otonomi untuk membuka prodi baru sesuai kebutuhan masa depan.
Menanggapi hal tersebut, hingga 2021 Unhas telah membuka beberapa prodi bahkan membentuk fakultas baru.
Direktur Komunikasi sekaligus Sekretaris Rektor Ir Suharman Hamzah PhD melalui live akun Resmi Unhas mengatakan prodi tersebut muncul karena adanya perubahan sesuai perkembangan zaman.
“Unhas melahirkan prodi baru yang dibutuhkan masyarakat dan industri pekerjaan,” ujar Suharman, Senin (22/2/2021).
Muhammad Akram