Rumah Sakit (RS) Unhas mengadakan talkshow kesehatan dalam rangka peringatan Hari Kanker Sedunia yang berlangsung Lobi RS Unhas Gedung EF. Talkshow ini mengangkat tema “Cegah, Deteksi, dan Obati Kanker pada Wanita,” Selasa (06/02).
Hadir langsung sebagai pembicara, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Unhas, dr Irma Savitri SpOG (K) memberikan penyuluhan terkait cegah, deteksi, dan pengobatan kanker serviks. Pada kesempatannya, ia mengatakan, kanker serviks ini tidak bisa dideteksi sendiri.
“Berbeda dengan kanker payudara yang dapat kita lihat maupun raba, untuk mengetahui kanker serviks ini kita memang harus datang ke petugas medis,” ucap Irma.
Sejak 14 tahun memberikan penyuluhan tentang kanker serviks, Irma mengungkapkan, masalah yang masih terjadi hingga saat ini adalah tidak adanya penurunan kasus. Bahkan faktanya kasus kanker serviks ini semakin memburuk.
“Padahal di kanker ginekologi, kanker pada perempuan, satu-satunya yang bisa dilakukan pencegahan dan sudah ada pencegahan primernya hanyalah kanker mulut rahim,” sebutnya.
Dokter RS Unhas ini juga menyebutkan fakta, saat pertama kali ia melakukan penyuluhan tentang hal ini, setiap jamnya satu wanita meninggal karena kanker serviks.
“Sekarang bertambah jadi setiap jam mungkin di luar sana ada dua orang yang meninggal karena kanker mulut rahim,” ungkap dokter spesialis obstetri dan ginekologi RS Unhas itu.
Adapun faktor risiko dari kanker serviks yang disebutkan di antaranya adalah berganti-ganti pasangan seksual, sistem imun, genetik, dan yang paling sering terjadi yaitu usia hubungan seksual kurang dari 20 tahun.
“Secara hukum, kita juga disarankan untuk menikah pada usia di atas 25 tahun karena mulut rahim itu belum siap melakukan hubungan seksual pada usia muda,” jelasnya.
Irma mengimbau untuk segera melakukan pemeriksaan sebelum ada keluhan. Meskipun masih banyak yang datang dengan keadaan yang sudah stadium lanjut, kanker serviks tersebut masih dapat diobati, tetapi angka kesembuhannya rendah.
Jum Nabillah