Ada yang tersenyum
di pusat perhatian
menyapa dengan melambaikan tangan
lalu kubalas dengan tersenyum
Andai kautahu
bahwa itu adalah aku
kurasa kita akan bertemu
di waktu yang tepat
Namun malam ini
aku terus bergumam
berucap dalam hati
bahwa itu hanya mimpi
Ada yang berjumpa
bercerita tentang indahnya pagi
tetesan embun menempel di daun
dengan secangkir teh menemani
Tak ada yang lebih bijak
dari mulut mu di ruang terbuka
hapuskan ragumu
Maka kita akan berjalan
Sepanjang waktu
Kau menunggu diruang itu
Berdiri dan terdiam
Aku ingin engkau mengerti dan memahami
Tapi, kau tahu
Bahwa aku belum siap dalam hal apapun
Hingga akhirnya
Aku putuskan atas kesepakatan orang tuaku
Penulis: Enike Valina
Mahasiswa Fakultas
Ekonomi prodi Manajemen
Universitas Indo Global Mandiri(UIGM) Palembang
Pemenang Lomba Puisi Dies Natalis Identitas 46